PBB: 2 Persen Harta Elon Musk Bisa Atasi Kelaparan di Dunia

Reporter

Tempo.co

Rabu, 27 Oktober 2021 15:06 WIB

Seorang gadis cilik Somalia berdiri di luar gubuk darurat di sebuah kamp pengungsi akibat bencana kekeringan, di Qardho, Somalia, 9 Maret 2017. PBB memperkirakan 5 juta orang di Tanduk Afrika ini membutuhkan bantuan untuk mengatasi bencana kelaparan. AP/Ben Curtis

TEMPO.CO, Jakarta - Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB mengajak orang-orang kaya di dunia untuk menyisihkan uangnya. Menurut lembaga pangan di bawah PBB, World Food Programme (WFP), sekelompok kecil individu yang sangat kaya dapat membantu mengatasi kelaparan di dunia hanya dengan sebagian kecil dari kekayaan mereka.

Direktur World Food Programme David Beasley mencontohkan dua orang terkaya dunia, Jeff Bezos dan Elon Musk misalnya. Sekitar 2 persen saja dari harta mereka cukup untuk memberi makan orang miskin di dunia. "Miliarder perlu melangkah satu kali saja sekarang," ujar David Beasley dalam sebuah wawancara di CNN Connect the World.

Elon Musk, Kepala eksekutif Tesla ditaksir memiliki kekayaan bersih hampir US$ 289 miliar. Menurut Beasley, jika Elon Musk mennyumbang 2 persen saja atau sekitar US$ 6 miliar, bisa membantu 42 juta orang yang akan mati kelaparan.

"Sebanyak US$ 6 miliar untuk membantu 42 juta orang yang benar-benar akan mati jika kita tidak memberi bantuan ke mereka. Ini tidak rumit," ujar Beasley.

Perubahan iklim dan pandemi Covid-19 di banyak negara telah menyebabkan bencana kelaparan. Setengah dari jumlah penduduk Afghanistan yang mencapai 22,8 juta orang juga sedang menghadapi krisis kelaparan akut, menurut laporan WFP yang dirilis Senin.

Advertising
Advertising

Perubahan iklim menyebabkan bencana kekeringan, hingga banjir bandang. Pertama kalinya pula Amerika Serikat mengakui adanya hubungan antara perubahan iklim dan migrasi.

Di wilayah Tigray, Ethiopia, WFP memperkirakan bahwa 5,2 juta orang sangat membutuhkan bantuan makanan. WFP telah berjuang mendapatkan pasokan makanan untuk mereka yang membutuhkan di wilayah tersebut.

"Saya tidak tahu dari mana mereka mendapatkan makanan itu," kata Beasley dalam wawancara luas. "Kami kehabisan bahan bakar. Kami kehabisan uang tunai, kami juga kehabisan uang dan tidak bisa memasukkan truk."

Baca: Sedih, Orangtua di Afghanistan Jual Bayi Rp 7 Juta Agar Bisa Makan

CNN

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

2 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

6 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

17 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

18 jam lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

1 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

1 hari lalu

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

2 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Enam Minggu Lagi, Jalur Gaza Kemungkinan Terjerumus dalam Kelaparan

3 hari lalu

Enam Minggu Lagi, Jalur Gaza Kemungkinan Terjerumus dalam Kelaparan

Jalur Gaza bisa melampaui ambang batas kelaparan karena kerawanan pangan, kekurangan gizi dan kematian dalam enam minggu.

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

3 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya

Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

3 hari lalu

Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel sudah mengambil sejumlah langkah penting dalam beberapa pekan terakhir dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.

Baca Selengkapnya