Angela Merkel Dukung Perempuan Berpolitik

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 23 Oktober 2021 10:30 WIB

Reaksi Angela Merkel, dalam sidang Bundestag (Dewan rendah parlemen Jerman) di Berlin, Jerman, 29 Januari 2015. (Tobias Schwarz/AFP/Getty Images)

TEMPO.CO, Jakarta - Kanselir Jerman Angela Merkel mendesak agar lebih banyak perempuan, yang terjun ke politik. Ucapan itu di sampaikannya mengingat dia akan segera meninggalkan jabatan sebagai kanselir setelah 16 tahun menjadi kanselir perempuan pertama di Jerman.

Menurut Merkel, politik Jerman dulu masih didominasi laki-laki. Dia pun yakin akan ada waktunya perempuan lebih banyak berkiprah di politik.

Chancellor Angela Merkel. REUTERS/Darren Staples

Advertising
Advertising

Merkel telah menjadi sosok yang menginspirasi perempuan di dunia karena dia menjadi pemimpin di negara dengan perekonomian terbesar di Eropa.

Sekarang ini muncul waswas kepergian Merkel dari politik Jerman bisa menyebabkan kelangkaan perempuan di tataran politikus papan atas Jerman. Di tempat terpisah, muncul tuduhan pelanggaran seksual di Axel Springer, sebuah perusahaan bidang media di Jerman. Isu ini telah memunculkan perdebatan soal kesetaraan gender dan seksisme di Jerman.

“Kami masih belum berhasil membuat perempuan cukup berantusias dengan politik. Secara umum, ada banyak upaya yang harus dilakukan sehingga perempuan bisa mendapatkan lebih banyak rasa percaya diri. Sebab sekalipun ada perempuan, ini (politik) bukan seperti pertandingan olahraga gulat, misalnya saat perebutan kursi partai,” kata Merkel.

Paritas gender bisa menjadi perdebatan dalam pembentukan pemerintah Jerman berikutnya dengan posisi tiga partai berkoalasi saat ini di dalamnya. Sejumlah analis mengatakan perilaku seksis dan hambatan struktural telah ikut memberikan pengaruh.

Belum lama ini dalam kampanye pemilu federal, seorang kandidat perempuan kanselir Jerman dari Partai Hijau mengeluhkan pengawasan seksis telah menahannya.

Masih jarang sekali perempuan duduk di jabatan eselon di Partai Kristen Demokrat (CDU), yang didominasi oleh laki-laki. CDU adalah partai yang menggolkan Merkel ke kursi Kanselir.

Merkel sudah lama menghindari menyebut dirinya seorang feminis. Contohnya ketika dia tertinggal dengan politikus lain dalam mendukung kebijakan agar lebih banyak perempuan di ruang rapat.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Menteri Keuangan Tak Mau Inggris Lockdown Lagi

Sumber: Reuters

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

1 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

1 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

2 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

3 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

4 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

4 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya