TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak menyatakan tidak perlu bagi Inggris untuk kembali ke masa diberlakukannya pengetatan aturan pencegahan Covid-19. Hal itu disampaikan menyusul naiknya kasus Covid-19 di Inggris.
“Saya rasa kita di kondisi yang berbeda dengan keadaan setahun lalu karena sekarang sudah ada vaksin virus corona. Ada banyak perlindungan dan ini mengubah keadaan. Ini barisan pertahanan kita,” kata Sunak.
Aturan pencegahan penyebaran Covid-19 di Inggris secara signifikan telah berdampak pada perekonomian Inggris. Sebab banyak larangan yang diberlakukan untuk aktivitas perekonomian. Bagi Sunak saat ini, ekonomi Inggris adalah prioritas.
Orang-orang berjalan di stasiun Waterloo, di tengah pandemi penyakit coronavirus (COVID-19), London, Inggris, 19 Juli 2021. [REUTERS/Peter Nicholls]
Sebelumnya pada Jumat pagi, 22 Oktober 2021, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan lockdown untuk mencegah penyebaran Covid-19 tidak ada dalam pilihan. Pernyataan itu disampaikan setelah tim penasehat memperingatkan tindakan awal dengan melonggarkan aturan Covid-19, malah akan membutuhkan pengetatan aturan ke depannya nanti.
Kasus positif Covid-19 di Inggris adalah yang tertinggi di Eropa. Pada pekan ini, kasus harian infeksi virus corona di sana telah menyentuh rekor tertinggi dalam tiga bulan. Namun dengan adanya imunisasi vaksin virus corona, berarti angka kematian akibat Covid-19 masih akan tetap di bawah level tahun sebelumnya ketika vaksin Covidd-19 belum ada.
Baca juga: Pengungsi Afghanistan di Indonesia Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19
Sumber: Reuters
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.