AS Sebut Uji Coba Rudal Korea Utara Provokasi Sembrono, Pyongyang: Lebay

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 21 Oktober 2021 09:04 WIB

Sebuah rudal balistik baru yang diluncurkan dari kapal selam terlihat selama uji coba dalam foto tak bertanggal yang dirilis pada 19 Oktober 2021 oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara. [KCNA melalui REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Uji coba rudal balistik yang dilakukan Korea Utara pada Selasa lalu, 19 Oktober 2021, memicu reaksi Amerika Serikat dan Dewan Keamanan PBB.

"Ini adalah yang terbaru dari serangkaian provokasi sembrono," kata duta besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, seperti dikutip Reuters, Kamis, 21 Oktober 2021.

"Ini adalah kegiatan yang melanggar hukum. Mereka melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan. Dan itu tidak dapat diterima."

DK PBB langsung menggelar pertemuan sehari setelah peluncuran rudal dari kapal selam itu. Dalam pertemuan itu, Amerika Serikat menawarkan bertemu Korea Utara tanpa prasyarat dan menjelaskan bahwa Washington tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Pyongyang.

Korea Utara - secara resmi dikenal sebagai Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) - telah lama menuduh Amerika Serikat memiliki kebijakan bermusuhan dan menegaskan bahwa mereka memiliki hak mengembangkan senjata untuk pertahanan diri.

Advertising
Advertising

"DPRK harus mematuhi resolusi Dewan Keamanan dan sudah waktunya untuk terlibat dalam dialog yang berkelanjutan dan substantif menuju tujuan denuklirisasi lengkap di Semenanjung Korea," kata Thomas-Greenfield kepada wartawan.

Korea Utara telah dikenai sanksi PBB sejak 2006, yang terus diperkuat dalam upaya memotong dana program nuklir dan rudal balistik Pyongyang. Langkah-langkah tersebut termasuk larangan peluncuran rudal balistik.

"Kami telah menawarkan untuk bertemu dengan pejabat DPRK, tanpa prasyarat apa pun, dan kami telah menjelaskan bahwa kami tidak memiliki niat bermusuhan terhadap DPRK," kata Thomas-Greenfield.

Misi Korea Utara untuk PBB di New York tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan Thomas-Greenfield.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Donald Trump bertemu tiga kali pada 2018 dan 2019, tetapi gagal membuat kemajuan atas seruan AS agar Pyongyang menyerahkan senjata nuklirnya dan tuntutan Korea Utara untuk mengakhiri sanksi.

Thomas-Greenfield mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden "siap untuk terlibat dalam diplomasi yang serius dan berkelanjutan."

Kombinasi gambar menunjukkan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam selama uji coba dalam foto tak bertanggal yang dirilis pada 19 Oktober 2021 oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara. [KCNA melalui REUTERS]

Korea Utara: Amerika Serikat Berlebihan

Korea Utara mengatakan Amerika Serikat bereaksi berlebihan terhadap uji coba rudal baru-baru ini dan mempertanyakan ketulusan tawaran pembicaraan Washington karena ada konsekuensinya.

Uji coba rudal balistik baru dari kapal selam minggu ini adalah bagian dari rencana jangka menengah dan panjang Korea Utara untuk meningkatkan pertahanan diri dan tidak ditujukan ke Amerika Serikat atau negara lain, kata juru bicara kementerian luar negeri Pyongyang yang tidak disebutkan namanya, menurut kantor berita resmi Korea Utara KCNA.

Menurut dia, Washington telah mengambil "langkah yang terlalu provokatif" dengan menyebut tes itu sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB dan ancaman bagi perdamaian dan stabilitas regional.

Korea Utara, yang menilai AS menerapkan "standar ganda" atas pengembangan rudal, meragukan tawaran berunding itu.

"Ini adalah standar ganda yang jelas bahwa Amerika Serikat mencela kami karena mengembangkan dan menguji sistem senjata yang sama yang sudah atau sedang mereka kembangkan, dan itu hanya menambah kecurigaan pada ketulusan mereka setelah mengatakan bahwa mereka tidak memiliki permusuhan terhadap kami," kata juru bicara itu.

Berita terkait

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

46 menit lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

4 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

4 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

8 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

9 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

11 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

13 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

23 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

1 hari lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya