Setelah Kasus Sarah Everard, Polisi Pakaian Preman London Wajib Telepon Penyelia
Reporter
Tempo.co
Editor
Eka Yudha Saputra
Kamis, 21 Oktober 2021 08:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Metropolitan London mengatakan pada hari Rabu bahwa petugas yang berpakaian preman akan menelepon seorang penyelia (supervisor) untuk mengidentifikasi diri mereka ketika mendekati perempuan yang sendirian, sebagai upaya untuk mendapatkan kembali kepercayaan publik setelah pembunuhan Sarah Everard oleh salah satu petugasnya.
Wayne Couzens, 48 tahun, dipenjara seumur hidup bulan lalu karena menculik Sarah Everard, seorang eksekutif pemasaran berusia 33 tahun, di jalan London selatan saat dia berjalan pulang pada 3 Maret, kemudian memperkosa dan membunuhnya. Mayatnya ditemukan di hutan sekitar 80 km jauhnya.
Kasus ini memicu kemarahan sekaligus kekhawatiran, dengan protes dan tuntutan tindakan untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan. Ini juga memicu perdebatan tentang bagaimana Kepolisian Metropolitan London memeriksa perekrutan dan apakah budaya misoginis ada di kepolisian.
Dikutip dari Reuters, 21 Oktober 2021, Kepolisian Metropolitan London mengatakan mulai sekarang petugas berpakaian preman akan melakukan panggilan video ke pengawas berseragam di ruang operasi polisi untuk mengidentifikasi diri mereka kepada seorang perempuan yang sendirian, selain menunjukkan kartu surat perintah mereka di antara standar prosedur operasional lain.
Kepolisian Metropolitan London mengatakan perempuan juga dapat menghubungi nomor darurat 999 untuk meminta verifikasi identitas petugas, jika mereka menghendaki.
Kepolisian Metropolitan London mengatakan sangat tidak biasa bagi seorang petugas berpakaian preman untuk terlibat dengan seorang perempuan yang sendirian, tetapi dalam keadaan yang jarang terjadi, kepolisian ingin memberikan jaminan keamanan seandainya itu diperlukan.
"Kami tahu kami perlu mendapatkan kembali kepercayaan perempuan dan kami sepenuhnya menerima bahwa tanggung jawab ada pada kami untuk memverifikasi bahwa kami adalah siapa yang kami katakan dan bahwa kami bertindak dengan tepat," kata Wakil Asisten Komisaris Laurence Taylor, Frontline Policing.
Aspek mengerikan dari kasus Sarah Everard adalah Couzens menggunakan posisinya sebagai petugas polisi untuk membujuk Sarah ke dalam mobil.
Seorang saksi melihat Sarah Everard diborgol sebelum penculikannya, dan detektif yang menyelidiki kasus tersebut mengatakan bahwa dia mungkin telah menggunakan aturan Covid-19 yang berlaku pada saat itu sebagai alasan untuk menangkapnya.
Baca juga: Sarah Everard Dibunuh Polisi London, Perempuan Inggris Khawatir Keselamatan Diri
REUTERS