Ribuan Warga AS Terancam Kehilangan Pekerjaan karena Tak Vaksinasi Covid-19

Reporter

Tempo.co

Kamis, 21 Oktober 2021 07:38 WIB

Petugas membawa boks berisi vaksin Covid-19 jenis Moderna setibanya di Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad, 1 Agustus 2021. Sebanyak 3,5 juta vaksin Covid-19 Moderna tiba di Indonesia dengan skema "Covax dose sharing" dari Amerika Serikat. ANTARA/Fauzan

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan pekerja di seluruh Amerika Serikat terancam kehilangan pekerjaan karena tak disuntik vaksinasi Covid-19. Sebabnya semakin banyak negara bagian, kota hingga perusahaan swasta yang memberlakukan mandat vaksin.

Contoh terbaru adalah Washington State University (WSU) yang memecat pelatih kepala sepak bola dan empat asistennya pada Senin lalu. Mereka gagal memenuhi persyaratan vaksin negara bagian. Pelatih, Nick Rolovich, telah mengajukan pengecualian vaksin dengan alasan agama.

Ribuan petugas polisi dan petugas pemadam kebakaran di kota-kota seperti Chicago dan Baltimore juga berisiko kehilangan pekerjaan dalam beberapa hari mendatang. Mereka diwajibkan melaporkan status vaksinasi covid-19 atau mengikuti tes virus corona secara teratur.

Meski kontroversial, mandat tersebut efektif meyakinkan banyak pekerja yang ragu-ragu untuk mendapatkan vaksinasi terhadap virus corona, yang telah menewaskan lebih dari 700.000 orang di Amerika Serikat. Sekitar 77 persen orang Amerika yang memenuhi syarat telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin, menurut koordinator respons COVID-19 Gedung Putih Jeff Zients kepada wartawan pekan lalu.

Di Chicago, Walikota Lori Lightfoot bersama serikat polisi, berjuang menentang mandat vaksin untuk pekerja kota. Sekitar sepertiga dari 12.770 pegawai polisi kota melewatkan tenggat waktu hari Jumat untuk melaporkan status vaksinasi mereka. Beberapa petugas telah dibebastugaskan tanpa dibayar.

Advertising
Advertising

"Pada dasarnya, semua ini tentang menyelamatkan nyawa, tentang memaksimalkan kesempatan untuk menciptakan tempat kerja yang aman," kata Lightfoot pada hari Senin lalu.

Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan persyaratan vaksin sebagai upaya mengurangi lonjakan rawat inap COVID-19 dan kematian.

Baca: Kematian Colin Powell dan Cemooh Kelompok Antivaksin, Ini Jawab CDC Amerika

REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

5 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

8 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

9 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

9 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

10 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

12 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

19 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

23 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya