WHO Akan Tentukan Harga Obat Covid-19 Maksimal Rp140 Ribu per Dosis
Reporter
Tempo.co
Editor
Yudono Yanuar
Selasa, 19 Oktober 2021 17:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia WHO akan mematok harga obat anti-virus untuk penderita Covid-19 dengan gejala ringan maksimal 10 dolar AS atau sekitar Rp140 ribu per resep, demikian draf dokumen yang dilihat Reuters, Selasa, 19 Oktober 2021.
Patokan harga itu bagian dari program WHO untuk memastikan negara-negara miskin mendapatkan akses yang adil ke vaksin, tes, dan perawatan Covid-19.
Molnupiravir dari Merck kemungkinan akan menjadi salah satu obat untuk pasien dengan gejala ringan telah melewati uji klinis dan sedang menunggu izin dari Badan Obat dan Makanan AS FDA.
Dokumen yang menguraikan tujuan Access to COVID-19 Tools Accelerator (ACT-A) hingga September tahun depan, mengatakan bahwa program tersebut akan mengirimkan sekitar 1 miliar tes COVID-19 ke negara miskin, dan pengadaan obat untuk 120 juta pasien secara global, dari sekitar 200 juta kasus baru yang diperkirakan muncul dalam 12 bulan ke depan.
Rencana tersebut menyoroti bagaimana WHO ingin menopang pasokan obat-obatan dan tes dengan harga yang relatif rendah setelah vaksin diborong negara kaya yang meraup sebagian besar pasokan dunia, meninggalkan negara termiskin di dunia dengan sedikit suntikan.
Seorang juru bicara ACT-A mengatakan dokumen bertanggal 13 Oktober itu, masih dalam tahap konsultasi dan ia menolak mengomentari isinya sebelum difinalisasi.
Dokumen tersebut juga akan dikirimkan kepada para pemimpin global menjelang KTT G20 di Roma pada akhir bulan ini.
ACT-A meminta G20 dan donor lain untuk pendanaan tambahan sebesar $22,8 miliar hingga September 2022 untuk membeli dan mendistribusikan vaksin, obat-obatan dan tes ke negara-negara miskin dan mempersempit kesenjangan besar dalam pasokan antara negara kaya dan kurang maju. Para donor sejauh ini telah menjanjikan $18,5 miliar untuk program tersebut.
Dokumen juga menyebutkan 4,3 juta paket pil Covid-19 untuk mengobati pasien kritis juga diharapkan dibeli dengan harga $28 per dosis. Namun dokumen tidak menyebutkan obat spesifik apa pun.
Saat ini negara-negara miskin melakukan rata-rata sekitar 50 tes per 100.000 orang setiap hari, dibandingkan 750 tes di negara kaya. ACT-A ingin membawa tingkat pengujian ke minimal 100 tes per 100.000 di negara yang lebih miskin.
Itu berarti memberikan sekitar 1 miliar tes Covid-19 dalam 12 bulan ke depan, sekitar 10 kali lebih banyak dari yang diperoleh ACT-A sejauh ini.