Mengenal Mustafa Kemal Ataturk, Bapak Bangsa Turki yang Dikagumi Soekarno

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 19 Oktober 2021 09:29 WIB

Mustafa Kemal Ataturk (wikipedia)

TEMPO.CO, Jakarta - Mustafa Kemal Ataturk tiba-tiba jadi perhatian di Indonesia. Hal ini karena tokoh kemerdekaan Turki itu akan menjadi nama salah satu jalan di Menteng, Jakarta, setelah nama presiden pertama Indonesia, Soekarno, diabadikan sebagai nama jalan di depan KBRI di Ankara.

“Pemerintah Turki telah menganugerahkan nama jalan di depan kantor KBRI Ankara yang baru dengan nama Jalan Ahmed Soekarno,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers, Selasa malam, 12 Oktober 2021.

Mustafa Kemal Ataturk merupakan seorang panglima sekaligus seorang revolusioner yang berperan besar dalam pendirian Republik Turki. Dia adalah presiden pertama Turki, dan reformasinya telah memodernisasi negara itu.

Mustafa lahir pada 1881 di Salonika (sekarang Thessaloniki, Yunani) yang saat itu merupakan wilayah Kekaisaran Ottoman.

Sebagai seorang pemuda, Mustafa Kemal Ataturk terlibat dengan Turki Muda, sebuah kelompok revolusioner yang menggulingkan sultan pada tahun 1909. Ataturk memimpin Perang Kemerdekaan Turki dan menandatangani Perjanjian Lausanne pada tahun 1923, yang menjadikan Turki sebuah Republik.

Advertising
Advertising

Negara Turki kemudian mulai terbentuk, namun tidak lagi menjadi negara konservatif seperti Ottoman, tetapi menjadi Turki modern dengan nilai sekular seperti saat ini. Sebagai presiden pertama ia mendapat gelar Ataturk atau Bapak Bangsa Turki.

Mustafa Kemal menjadi komandan pos tentara Utsmaniyah dari 1909 hingga 1918. Reformasi sosial dan ekonomi adalah bagian penting dari strateginya. Pada 1911, ia bertugas melawan Italia di Libya dan kemudian dalam Perang Balkan (1912 - 1913). Dia membuat reputasi militernya dengan memukul mundur invasi Sekutu di Dardanelles pada 1915.

Setelah Republik Turki berdiri pada 29 Oktober 1923, Mustafa Kemal menjadi presiden pertama. Dia mengganti alfabet Arab dengan alfabet Latin, memperkenalkan kalender Gregorian dan mendesak orang untuk mengenakan pakaian Barat.

Ia juga melakukan industrialisasi, mendirikan pabrik-pabrik milik negara di seluruh negeri serta membangun jaringan kereta api. Banyak undang-undang baru untuk menetapkan kesetaraan hukum antara jenis kelamin. Mustafa menghapus undang-undang cadar perempuan dan memberi perempuan hak untuk memilih.

Meskipun dia yakin sedang memajukan negara, tidak semua reformasi Mustafa Kemal diterima dengan hangat. Kebijakannya tentang sekularisme negara sangat kontroversial, dan dia dituduh merusak tradisi budaya yang penting.

Pada tahun 1934, ia memperkenalkan nama keluarga di Turki, dan ia mengambil nama belakang Ataturk, yang berarti "Bapak Turki". Dia meninggal pada 10 November 1938, karena sirosis hati.

Sosok Mustafa menjadi inspirasi tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia, termasuk Soekarno. Bung Karno pernah mengulas keberadaan sosok Mustafa Kemal dan nasionalisme Turki secara khusus dalam bukunya yang legendaris Di Bawah Bendera Revolusi. Dalam buku itu, Bung Karno menampilkan sejumlah referensi yang menyanggah bahwa para pemimpin Turki Muda, termasuk Mustafa Kemal, sebagai anti-agama.

Bung Karno menggambarkan bahwa Turki modern berbeda dengan Ottoman. Turki modern merupakan negara yang memisahkan agama dan negara, sehingga negara tidak lagi ikut campur terkait persoalan agama. Agama menjadi urusan manusia, bukan urusan pemerintah.

“Orang mengatakan Turki adalah anti-Islam. Padahal, menurut Frances Woodsmall, Turki sekarang anti-kolot, anti-soal-soal lahir dalam beribadat, tetapi tidak anti-agama,” demikian tulis Bung Karno dalam buku tersebut.

Peran Mustafa dalam memodernisasi Turki mempengaruhi pemikiran Soekarno hingga dapat mengkonsepsikan negara Indonesia seperti saat ini. Indonesia menjadi negara yang berlandaskan prinsip kemanusiaan namun tanpa mengesampingkan agama. Hak memeluk agama juga telah dijamin oleh Undang-undang.

Afifa Rizkia Amani

Sumber: biography.com dan bahan lain

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

50 menit lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

9 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

1 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

1 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

9 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

16 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

17 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

18 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

19 hari lalu

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut

Baca Selengkapnya