Buntut Jatuhnya Pesawat Lion Air, Eks Pilot Boeing Dituntut 100 Tahun Penjara

Reporter

Tempo.co

Minggu, 17 Oktober 2021 15:30 WIB

Pesawat Boeing 737 MAX yang dilarang terbang, terlihat diparkir di Boeing Field di Seattle, Washington, AS, 1 Juli 2019. Setelah sekian lama dikandangkang, dikabarkan Pesawat Boeing 737 Max akan diberi izin terbang kembali. REUTERS/Lindsey Wasson

TEMPO.CO, Jakarta - Jatuhnya dua pesawat buatan Boeing membuat seorang bekas pilotnya terjerat pidana. Mark Forkner, mantan pilot Boeing, dituntut hukuman 100 tahun penjara karena karena diduga memberikan informasi palsu dan tidak lengkap kepada Federal Aviation Administration (FAA) tentang sistem di pesawat.

Informasi palsu diberikan dalam insiden jatuhnya pesawat Lion Air di Indonesia pada 2018 dan pesawat Ethiopian Airlines pada 2019. Dua kecelakaan pesawat terbang ini menyebabkan 346 orang tewas.

Dikutip dari Sky News, Forkner, 49, didakwa dengan dua tuduhan penipuan yang melibatkan suku cadang pesawat dalam perdagangan antarnegara bagian. Dia juga didakwa atas empat tuduhan penipuan kawat. Proses hukum berlangsung di Texas, Amerika Serikat. Jika terbukti bersalah, Forkner terancam hukuman 100 tahun penjara.

Dugaan penipuan yaitu pada Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver (MCAS). Sistem itu seharusnya membantu pilot menerbangkan pesawat, namun ternyata mendorong membuat hidung pesawat jatuh ke tanah.

Forkner disebut sengaja tak memberi tahu FAA dan pilot tentang sistem MCAS ketika 737 Max mulai beroperasi. Pria berusia 49 tahun ini sebelumnya adalah kepala pilot teknis pada program Max. Dia dituduh mengetahui perubahan penting MCAS pada 2016, namun menyembunyikan informasi tersebut dari FAA.

Advertising
Advertising

Menurut Jaksa, Forkner dengan sengaja tidak menyebutkan masalah pada MCAS untuk pelatihan tambahan bagi pilot. Sebabnya ongkos pelatihan setiap pesawat mencapai US$ 1 juta.

Dalam pesan yang dipublikasikan pada 2019, Forkner disebut telah memberi tahu karyawan Boeing lainnya bahwa masalah pada MCAS mengerikan dalam simulasi penerbangan. Namun dia sengaja tidak memberi tahu FAA.

"Forkner sengaa menyembunyikan informasi penting dari regulator dalam upaya untuk menghemat uang Boeing," ujar pengacara Chad Meacham.

Forkner juga disebut tak berperasaan karena menyesatkan FAA. "Departemen Kehakiman tidak akan mentolerir penipuan, terutama di industri yang taruhannya sangat tinggi," ujar Meacham.

Forkner saat ini tidak lagi bekerja untuk meninggalkan Boeing. Produsen pesawat terbang Boeing telah setuju membayar kompensasi untuk keluarga korban kecelakaan pesawat.

Ihwal tuduhan tersebut, Forkner mengaku tidak bersalah dan minta dibebaskan. Pengacaranya, David Gerger mengatakan Forkner semestinya tidak dituntut dan tidak bertanggung jawab atas kecelakaan Lion Air dan Ethiopian Airlines tersebut.

"Jika pemerintah membawa kasus ini ke pengadilan, kebenaran akan menunjukkan bahwa Mark tidak menyebabkan tragedi ini, dia tidak berbohong, dan tidak seharusnya dituntut," kata pengacara Forkner, David Gerger dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters.

Baca: Keluarga Korban Lion Air Layangkan Tuntutan ke Pengadilan Amerika

SKY NEWS | REUTERS

Berita terkait

Gelar Kompetisi Drone Tempur Loyal Wingman, Angkatan Udara Amerika Pilih 2 Finalis Ini

7 hari lalu

Gelar Kompetisi Drone Tempur Loyal Wingman, Angkatan Udara Amerika Pilih 2 Finalis Ini

Kompetisi drone tempur ini telah menyisihkan tiga perusahaan teknologi militer dirgantara raksasa--Boeing, Lockheed-Martin, dan Northrup-Grumman.

Baca Selengkapnya

Pesawat Kargo Boeing Mendarat Darurat di Istanbul Tanpa Roda Depan

9 hari lalu

Pesawat Kargo Boeing Mendarat Darurat di Istanbul Tanpa Roda Depan

Pesawat kargo Boeing melakukan pendaratan darurat tanpa roda depan. Percikan api beterbangan.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

11 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

12 hari lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

12 hari lalu

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

Jika Anda mengalami keterlambatan atau delay seperti penumpang Lion Surabaya-Banjarmasin, ini hak penumpang sesuai Peraturan Menhub

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

13 hari lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

15 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

16 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

16 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya