Ribuan Tenaga Kesehatan di AS Mogok Kerja di Tengah Pandemi Covid-19
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Selasa, 12 Oktober 2021 16:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan tenaga kesehatan yang merupakan Kaiser Permanente di California Selatan memilih mogok kerja. Mereka memprotes kekurangan staf medis yang membuat para tenaga kesehatan dan pasien berada dalam risiko.
Sekitar 21 ribu perawat, apoteker, bidan dan fisioterapis mogok kerja di tengah negosiasi kontrak. Perwakilan serikat pekerja sekitar 96 persen pekerja kesehatan itu menyetujui pemogokan.
Pemogokan tenaga kesehatan dilakukan di tengah tingginya kasus Covid-19 di Amerika Serikat. Dilansir dari LA Times, ontrak serikat pekerja berakhir pada 30 September, dan kedua belah pihak belum menyepakati kontrak baru. Pemogokan akan mempengaruhi rumah sakit dan fasilitas Kaiser sejumlah kota di California Selatan. Pemogokan dilakukan karena tenaga kesehatan khawatir tentang keselamatan di tempat kerja.
Pemogokan ini bukan yang pertama kalinya. Pada Juli, sekitar 1.400 perawat terdaftar di USC Norris Cancer Hospital di Los Angeles dan Keck Hospital of USC melakukan pemogokan selama dua hari. Alasannya adalah shift kerja yang panjang, staf yang sedikit dan ketergantungan yang berlebihan pada perawat kontrak. Perawat di Rumah Sakit China San Francisco dan Rumah Sakit Komunitas Riverside juga mogok tahun ini.
Pemogokan terjadi saat negosiasi sedang berlangsung untuk kontrak nasional antara Kaiser dan Aliansi Serikat Perawatan Kesehatan. Aliansi ini mewakili serikat pekerja lainnya yang mencakup total lebih dari 50.000 pekerja di seluruh negeri.
Presiden Asosiasi Perawat dan Tenaga Kesehatan California atau UNAC/UHCP, Denise Duncan, mengatakan pembicaraan dengan Kaiser hanya membawa sedikit kemajuan. Akibatnyma mereka memutuskan mogok.
Tawar menawar dengan Kaiser berlanjut minggu ini. Duncan berharap para pemimpin serikat pekerja dan Kaiser Permanente akan mencapai kesepakatan pada akhir bulan guna menghindari mogok kerja oleh tenaga kesehatan.
Baca: New York Ganti Nakes yang Belum Divaksin dengan Tentara Garda Nasional
LA TIMES