Dua Ayah Kaya Suap Universitas Bergengsi Demi Anak, Kini Terancam Penjara

Reporter

Tempo.co

Minggu, 10 Oktober 2021 13:04 WIB

Ilustrasi suap atau operasi tangkap tangan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dua ayah kaya, mantan eksekutif kasino Gamal Aziz dan pendiri perusahaan ekuitas swasta John Wilson terbelit skandal suap penerimaan perguruan tinggi Amerika Serikat. Mereka disebut memberi suap agar anaknya diterima di universitas bergengsi tersebut melalui jalur perekrutan atletik palsu.

Menurut juri federal di Boston, Aziz dan Wilson bersalah atas skema penipuan dan penyuapan berskala nasional yang melibatkan banyak orang tua lainnya. Aziz dan Wilson termasuk di antara 57 orang yang didakwa atas skema yang sama. Orang tua kaya bersekongkol dengan konsultan penerimaan perguruan tinggi California William "Rick" Singer. Tujuannya agar anak-anak mereka diterima di universitas bergengsi melalui penipuan dan penyuapan.

Singer mengaku bersalah pada 2019 karena memfasilitasi kecurangan pada ujian masuk perguruan tinggi. Ia juga mengaku menyalurkan uang dari orang tua kepada pelatih dan pejabat atletik yang korup untuk mengamankan penerimaan anak-anak mereka sebagai atlet palsu.

Jaksa menuduh Aziz, mantan eksekutif Wynn Resorts Ltd (WYNN.O) yang juga dikenal sebagai Gamal Abdelaziz, telah membayar US$ 300.000 atau setara Rp 4,5 miliar pada 2018 agar putrinya bisa masuk ke University of Southern California (USC). Putrinya itu diakui sebagai atlet bola basket.

Sedangkan Wilson pendiri Hyannis Port Capital, menurut jaksa telah membayar US$ 220.000 pada 2014 agar putranya bisa masuk dalam rekrutmen polo air USC. Pada 2018, Wilson kembali membayar US$ 1 juta agar putri kembarnya bisa tercatat sebagai mahasiswi di Universitas Stanford dan Harvard.

Advertising
Advertising

"Apa yang mereka lakukan adalah penghinaan terhadap siswa dan orang tua yang bekerja keras," kata Penjabat Jaksa AS Nathaniel Mendell. "Putusan ini membuktikan bahwa bahkan para terdakwa, orang-orang yang berkuasa dan memiliki hak istimewa, tidak kebal hukum."

Aziz, 64, dan Wilson, 62, duduk tanpa emosi saat mendengarkan putusan dibacakan. Mereka dinyatakan bersalah telah berkonspirasi untuk melakukan penipuan.

Wilson juga dihukum atas enam penipuan, penyuapan, dan penghitungan pajak lainnya. Mereka terancam hukuman penjara sebagai beberapa tahun.

Kedua pria itu diperkirakan akan mengajukan banding. Pengacara berpendapat bahwa mereka juga ditipu oleh Singer, mengaku menerima uang itu untuk sumbangan universitas bukan suap.

Baca: Hakim di Amerika Serikat Setuju Ekstradisi Mantan Presiden Peru

REUTERS

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

4 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

5 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

6 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

7 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

8 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

8 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

9 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

13 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

14 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya