Kasus Virus Ebola Ditemukan Lagi di Kongo

Reporter

Tempo.co

Minggu, 10 Oktober 2021 09:30 WIB

Seorang bocah yang diduga terinfeksi virus Ebola duduk di kursi di pusat transit di Beni, Provinsi Kivu Utara Republik Demokratik Kongo, 6 Desember 2018. Salah satu upaya pencegahan wabah terhambat oleh krisis yang terjadi di negara itu. Tepatnya di sebelah timur kota Beni di North Kivu, wilayah yang telah rusak akibat konflik bersenjata. REUTERS/Goran Tomasevic

TEMPO.CO, Jakarta - Satu kasus Ebola terkonfirmasi di wilayah timur Republik Demokratik Kongo pada Jumat, 7 Oktober 2021. Menteri Kesehatan Kongro Jean Jacques Mbungani mengatakan kasus ini adalah yang pertama setelah lima bulan wabah Ebola dinyatakan berakhir di Kongo.

Masih belum diketahui apakah kasus ini terkait dengan kasus pada 2018 – 2020, yang menewaskan lebih dari 2.200 orang di timur Kongo. Ebola telah menjadi wabah yang paling mematikan kedua di Kongo, yang pada tahun ini total enam orang meninggal karena Ebola.

Seorang wanita pingsan setelah bayinya meninggal karena dugaan virus Ebola di Oicha, Provinsi Kivu Utara Republik Demokratik Kongo, 6 Desember 2018. Terlambatnya penanganan wabah Ebola di Kongo terbentur dengan adanya konflik membuat sejumlah tim medis selalu dihadang oleh pemberontak. REUTERS/Goran Tomasevic

Advertising
Advertising

Menteri Kesehatan Mbungani mengatakan pasien yang positif tertular virus Ebola itu adalah seorang balita laki-laki, 3 tahun, yang tinggal di wilayah timur Kota Beni, Kongo. Kota itu adalah salah satu episentrum wabah Ebola pada 2018 – 2020. Balita 3 tahun tersebut meninggal pada Rabu, 6 Oktober 2021.

Sekitar 100 orang sudah melakukan kontak dengan balita tersebut. Mereka akan dipantau untuk melihat apakah mereka mengalami gejala tertular virus Ebola.

Sebuah laporan labolatorium internal di Kongo menyebut ada tiga balita di wilayah tetangga Beni, mengalami gejala seperti tertular virus Ebola pada bulan lalu. Tiga balita tersebut sudah meninggal, tanpa sempat menjalani tes virus corona.

Diantara gejala tertular virus Ebola adalah muntah dan diare. Virus mematikan ini, menular melalui kontak dari cairan tubuh. Virus Ebola ditemukan di hutan katulistiwa dekat sungai Ebola pada 1976.

“Kami bersyukur sudah punya pengalaman menangani wabah virus Ebola berdasarkan epidemi sebelumnya. Kami yakin, tim-tim akan menangani wabah ini sesegera mungkin,” kata Menteri Kesehatan Mbungani.

Baca juga: Puluhan Pegawai WHO Terlibat dalam Pelecehan Seksual di Kongo

Sumber: Reuters

Berita terkait

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

3 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

10 hari lalu

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan aktivis pro demokrasi, Tumbu Saraswati, wafat di ICU RS Fatmawati Jakarta pada Kamis

Baca Selengkapnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

11 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

23 hari lalu

O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.

Baca Selengkapnya

Petugas Damkar Meninggal Usai Padamkan Api Gedung YLBHI Punya Riwayat Penyakit Dalam

25 hari lalu

Petugas Damkar Meninggal Usai Padamkan Api Gedung YLBHI Punya Riwayat Penyakit Dalam

Kadis Gulkarma DKI Jakarta Satriadi Gunawan, menceritakan kronologi tewasnya petugas pemadam kebakaran di YLBHI, Samsul Triatmoko.

Baca Selengkapnya

Petugas Damkar Meninggal Usai Padamkan Gedung YLBHI, Kadis Gulkarmat: Bukan Akibat Terbakar

26 hari lalu

Petugas Damkar Meninggal Usai Padamkan Gedung YLBHI, Kadis Gulkarmat: Bukan Akibat Terbakar

Petugas pemadam kebakaran meninggal seusai memadamkan api di Gedung YLBHI bukan karena kena asap.

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

26 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Jasa Raharja Beri Santunan Rp 50 Juta untuk Korban Meninggal Akibat Kecelakaan di KM 58

26 hari lalu

Jasa Raharja Beri Santunan Rp 50 Juta untuk Korban Meninggal Akibat Kecelakaan di KM 58

Kecelakaan lalu lintas di KM 58+600 arah Jakarta ruas Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat terjadi pada Senin, 8 April 2024, pukul 07.04.

Baca Selengkapnya

9 Orang yang Meninggal dalam Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Mengalami Luka Bakar

27 hari lalu

9 Orang yang Meninggal dalam Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Mengalami Luka Bakar

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan menyampaikan 9 korban yang meninggal dunia daam kecelakaan KM 58 mengalami luka bakar dan dibawa ke RSUD Karawang.

Baca Selengkapnya

Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

27 hari lalu

Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

Walid Daqqah, seorang novelis dan aktivis Palestina yang menghabiskan 38 tahun di penjara Israel, meninggal pada Minggu karena kanker

Baca Selengkapnya