Kematian COVID-19 Brasil Tembus 600.000, Kedua Setelah Amerika Serikat

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 9 Oktober 2021 17:00 WIB

Demonstran memegang salib selama protes untuk memberi memperingati 600.000 kematian COVID-19 Brasil dan memprotes penanganan Presiden Brasil Jair Bolsonaro terhadap pandemi penyakit virus corona, di Brasilia, Brasil, 8 Oktober 2021. [REUTERS/Ueslei Marcelino]

TEMPO.CO, Jakarta - Brasil menjadi negara kedua di dunia yang melewati 600.000 kematian COVID-19 pada Jumat setelah Amerika Serikat.

Presiden Jair Bolsonaro telah memancing kemarahan para ahli kesehatan karena kegagalannya menerapkan langkah-langkah untuk mengatasi pandemi. Bolsonaro telah mencerca lockdown, menyuarakan skeptisisme tentang vaksin, dan berulang kali menolak aturan masker di depan umum.

Tetapi terlepas dari lonjakan kematian pada hari Jumat, sekarang ada tanda-tanda bahwa infeksi di Brasil akhirnya surut karena negara itu meningkatkan laju vaksinasinya. Lebih dari 70% orang Brasil telah menerima dosis pertama, dibandingkan dengan 65% di Amerika Serikat, yang melewati 600.000 kematian pada bulan Juni. Brasil menjadi negara kedua yang melewati angka 600.000 kematian COVID-19 setelah AS yang telah mencatat 712.695 kematian, CNN melaporkan.

"Tingkat penolakan vaksin sangat rendah, itu membuat negara lain iri," kata Alexandre Naime Barbosa, kepala epidemiologi di Universitas Negeri Sao Paulo, dikutip dari Reuters, 9 Oktober 2021. "Itu sangat penting bagi Brasil untuk menahan pandemi."

Brasil juga tampaknya telah terhindar dari varian Delta yang terburuk sejauh ini, dengan kematian terdaftar dan kasus turun meskipun muncul jenis yang lebih menular.

Advertising
Advertising

Kematian turun 80% dari puncaknya lebih dari 3.000 per hari pada bulan April, dan Brasil tidak lagi memiliki salah satu angka kematian harian tertinggi di dunia.

Kementerian Kesehatan Brasil mencatat 615 kematian COVID-19 baru pada hari Jumat, sehingga totalnya menjadi 600.425 sejak pandemi dimulai.

Pakar kesehatan berspekulasi bahwa efek awal yang menghancurkan di Brasil dari varian Gamma, juga disebut P1, mungkin telah mempengaruhi jalannya varian Delta, yang menyebabkan kasus di tempat lain melonjak secara signifikan.

Awal bulan ini, ribuan pengunjuk rasa berkumpul di kota-kota besar di seluruh Brasil, menyerukan pemakzulan Presiden Jair Bolsonaro di tengah memburuknya kondisi ekonomi, meningkatnya pengangguran, dan kelaparan di negara yang dilanda COVID-19 ini.

Baca juga: RS Brasil Ini Diam-diam Beri Ivermectin ke Pasien Tanpa Izin, Dampaknya Fatal

REUTERS | CNN

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

21 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya