Taliban Belum Bayar Tunggakan Listrik, Kabul Terancam Gelap Gulita

Rabu, 6 Oktober 2021 15:24 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Ibu kota Afghanistan, Kabul, terancam gelap gulita saat musim dingin tiba. Sebabnya Taliban yang kini menguasai Afghanistan, belum membayar tunggakan listrik di Asia Tengah.

Hingga kini Taliban belum mengumpulkan uang setoran pembayaran listrik dari warga Afghanistan. Daud Noorzai, bekas kepala eksekutif perusahaan listrik Afghanistan, Da Afghanistan Breshna Sherkat memperingatkan, pemadaman listrik bisa berubah menjadi bencana kemanusiaan saat musim dingin tiba. Noorzai mundur dari jabatannya dua pekan setelah Taliban berkuasa.

"Konsekuensinya akan berlaku di seluruh negeri, terutama di Kabul. Akan ada pemadaman dan itu akan membawa Afghanistan kembali ke abad kegelapan dalam hal listrik dan telekomunikasi," kata Noorzai. Ia hingga kini tetap menjalin hubungan dengan manajemen Da Afghanistan Breshna Sherkat yang masih bekerja. "Situasinya akan menjadi sangat berbahaya."

Afghanistan mengimpor listrik dari sejumlah negara tetangga seperti Uzbekistan, Tajikistan dan Turkmenistan yang menyumbang setengah dari suplai listrik nasional. Iran menyediakan pasokan tambahan ke wilayah barat negara itu.
Produksi dalam negeri, sebagian besar adalah pembangkit listrik tenaga air, terancam seret akibat bencana kekeringan tahun ini. Afghanistan tidak memiliki jaringan listrik nasional. Hampir separuh kebutuhan listrik di Kabul berasal dari impor dari negara-negara Asia Tengah.

Biasanya terjadi pemadaman bergilir di Afghanistan. Namun sejak Taliban berkuasa, pemadaman jarang terjadi.

Advertising
Advertising

Taliban tak lagi menyerang jalur transmisi di Asia Tengah. Selain itu kebutuhan listrik industri masih berhenti. Fasilitas militer dan pemerintah sebagian besar juga menganggur.

Namun jika Taliban belum membayar tagihan listrik, pasokan setrum diperkirakan bakal terhenti terutama dari Tajikistan. Memburuknya hubungan antara Tajikistan dengan Taliban dikhawatirkan akan mempengaruhi suplai listrik.

Baca: Utusan Khusus PM Inggris Temui Taliban, Bahas Apa Saja?

FOXNEWS | INSIDER

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

40 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

58 hari lalu

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

59 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

2 Maret 2024

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

27 Februari 2024

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

Menlu Retno mendesak Dewan HAM PBB untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia berat yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.

Baca Selengkapnya

Jelang Pemilu Pakistan, Calon Independen Ditembak Mati

1 Februari 2024

Jelang Pemilu Pakistan, Calon Independen Ditembak Mati

Ini menjadi pembunuhan kedua terhadap kandidat terkait dengan partai mantan PM Pakistan Imran Khan

Baca Selengkapnya