China Disebut Siap Serang Taiwan dan Kobarkan Perang di 2025

Reporter

Tempo.co

Rabu, 6 Oktober 2021 14:35 WIB

Seorang pejabat militer senior Angkatan Udara Taiwan (Republic of China Air Force atau RoCAF) menyebutkan bahwa program modernisasi ini membuat F-16 Taiwan dapat menghadapi pesawat siluman Cina J-20, pesawat generasi kelima yang sedang dikembangkan oleh Chengdu Aerospace Corporation. Taiwan China air force

TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan Taiwan dengan China berada di titik terendah dalam 40 terakhir. Menteri Pertahanan Taiwan mengatakan hubungan militer kedua negara memburuk dengan cepat beberapa hari setelah sejumlah pesawat China terbang ke zona pertahanan udara di pulau itu.

Ketegangan mencapai titik tertinggi karena Beijing mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Pesawat militer China berulang kali terbang melalui zona identifikasi pertahanan udara Taiwan.

Dalam empat hari terakhir sejak Jumat lalu, Taiwan melaporkan hampir 150 pesawat angkatan udara China memasuki zona pertahanan udaranya. Hal ini disebut Taipei sebagai pelecehan yang dilakukan Beijing terhadap pulau itu.

Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-Cheng menjawab pertanyaan seorang anggota parlemen tentang ketegangan militer. Dia mengatakan situasinya saat ini paling serius dalam 40 tahun terakhir sejak bergabung dengan militer.

“Bagi saya sebagai seorang militer, urgensinya ada di depan,” kata Menhan dalam rapat tentang pengeluaran militer khusus sebesar T$ 240 miliar (US$ 8,6 miliar) untuk senjata buatan sendiri termasuk rudal dan kapal perang.

Advertising
Advertising

China mengatakan jika perlu, Taiwan harus diambil paksa. Sedangkan Taiwan menyatakan mereka adalah negara merdeka dan akan mempertahankan kebebasan serta demokrasinya. Taiwan menyalahkan China atas ketegangan tersebut.

Chiu mengatakan China sudah memiliki kemampuan untuk menyerang Taiwan dan akan mampu melakukan invasi skala penuh pada 2025.

“Pada tahun 2025, China akan membawa biaya dan gesekan ke titik terendah. Ia memiliki kapasitas sekarang, tetapi tidak akan memulai perang dengan mudah, harus mempertimbangkan banyak hal lain.”

Amerika Serikat, pemasok militer utama Taiwan, menyatakan dukungannya untuk Taiwan dan mengkritik China. Sedangkan Beijing menyalahkan kebijakan Washington yang mendukung Taiwan dengan penjualan senjata. Beijing juga menyebutkan pengiriman kapal perang melalui Selat Taiwan meningkatkan ketegangan.

Pengeluaran militer Taiwan dalam lima tahun ke depan akan digunakan untuk membeli senjata angkatan laut termasuk senjata anti-kapal seperti sistem rudal darat. Kemarin, Taiwan kembali melaporkan satu pesawat angkatan udara China memasuki zona pertahanan udaranya.

Baca: AS Hentikan Pengiriman Bahan Bakar Nuklir ke China, Takut Dijadikan Senjata

CNA

Berita terkait

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

1 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

2 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

3 hari lalu

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

4 hari lalu

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

Tsai Ing-wen gembira Kongres Amerika Serikat meloloskan paket bantuan asing, di mana Taiwan masuk dalam daftar yang berhak mendapat bantuan

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

5 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.

Baca Selengkapnya

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

5 hari lalu

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.

Baca Selengkapnya

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

9 hari lalu

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

Jokowi menginginkan adanya percepatan studi kelayakan trayek kereta cepat hingga Surabaya.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

12 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya