AS Hentikan Pengiriman Bahan Bakar Nuklir ke China, Takut Dijadikan Senjata

Reporter

Tempo.co

Rabu, 6 Oktober 2021 12:56 WIB

Kapal selam bertenaga nuklir Cina Type 094 kelas kelas Jin dilengkapi dengan rudal balistik yang mampu mencapai target pada jarak 10.000 kilometer. Kapal selam nuklir ini dipamerkan minggu lalu pada perayaan yang menandai ulang tahun ke-72 angkatan laut Cina. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Regulator tenaga nuklir Amerika Serikat menangguhkan pengiriman bahan radioaktif dan isotop hidrogen ke perusahaan nuklir terbesar China, CGN. Bahan radioaktif dan isotop hidrogram itu digunakan dalam reaktor milik CGN. Penghentian pengiriman bahan bakar nuklir karena Washington khawatir China akan menumpuk bahan baku senjata atom.

Komisi Pengaturan Nuklir mengatakan dalam perintah tanggal 27 September, Gedung Putih menetapkan bahwa penangguhan diperlukan untuk memajukan kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat. Selain itu meningkatkan pertahanan dan keamanan bersama Amerika Serikat yang konsisten dengan Undang-Undang Energi Atom tahun 1954.

Penangguhan ekspor meliputi bahan radioaktif dan deuterium untuk China General Nuclear Power Group atau CGN, termasuk pula anak perusahaannya atau entitas terkait. Deuterium adalah isotop non-radioaktif dari unsur hidrogen yang digunakan dalam reaktor fisi air berat di pembangkit listrik tenaga nuklir.

Penangguhan tersebut kian memperketat kontrol yang ditetapkan pada 2018 oleh pemerintahan mantan Presiden Donald Trump atas pengiriman teknologi nuklir sipil ke China. Dikhawatirkan nuklir akan disalahgunakan untuk tujuan militer atau tujuan tidak sah lainnya.

CGN ditempatkan dalam daftar hitam AS pada Agustus 2019 karena diduga melakukan upaya untuk memperoleh teknologi dan materi AS yang canggih untuk pengalihan ke penggunaan militer di China. Pentagon, dalam sebuah laporan kepada Kongres tahun lalu memperkirakan bahwa China setidaknya dapat melipatgandakan jumlah hulu ledak nuklirnya selama dekade berikutnya.

Advertising
Advertising

Kepala Komando Strategis AS, Laksamana Angkatan Laut Charles Richard, telah memperingatkan anggota parlemen tahun ini bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir generasi baru yang sedang dikembangkan China dapat menghasilkan plutonium dalam jumlah besar. Plutonium itu dapat digunakan untuk membuat senjata nuklir.

Namun China telah membantah sedang mengembangkan senjata nuklir. Mereka mengatakan program tenaga nuklirnya untuk tujuan damai.

Baca: Uji Coba Senjata, Korea Utara Minta PBB Jangan Standar Ganda

REUTERS

Berita terkait

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

2 jam lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

11 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

13 jam lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

13 jam lalu

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

Gabungan kekayaan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mencapai kuadriliun. Berapa triliun banyaknya?

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

13 jam lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

16 jam lalu

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

Dubes Israel untuk PBB Gilad Erdan mengeluarkan mesin penghancur kertas di podium Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat, 10 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Batal Angkat Kaki, Ini 5 Ponsel Meizu yang akan Rilis

19 jam lalu

Batal Angkat Kaki, Ini 5 Ponsel Meizu yang akan Rilis

Meizu melampaui ekspektasi dengan tidak hanya satu, tapi lima rencana peluncuran ponsel baru.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

2 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

2 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya