200 Ribu Anak Jadi Korban Pelecehan Pendeta Gereja Katolik Prancis

Reporter

Tempo.co

Rabu, 6 Oktober 2021 12:02 WIB

Jendela kaca patri terlihat di dalam Katedral Reims, dibangun dengan gaya Gotik dan situs warisan dunia UNESCO, tempat 31 raja Prancis dinobatkan, di Reims, Prancis, 18 April 2019.[REUTERS/ Charles Platiau]

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 200 ribu anak-anak di Prancis telah menjadi korban pelecehan seksual oleh pendeta dari Gereja Katolik sejak 1950-an. Dikutip dari reuters, berdasarkan penyelidikan besar yang dirilis Selasa, 5 Oktober 2021, kepala komisi yang menyusun laporan tesebut, Jean-Marc Sauve mengatakan pelecehan seksual terjadi selama bertahun-tahun. Sebagian besar korban adalah anak laki-laki berusia antara 10 dan 13 tahun.

Jumlah kasus pelecehan seksual yang terjadi di Prancis, lebih banyak dari yang pernah terjadi sebelumnya di Gereja Katolik Roma. Serangkaian skandal pelecehan seksual di seluruh dunia juga sering melibatkan anak-anak.

Setelah kasus memalukan itu terungkap, perwakilan uskup Katolik Prancis meminta maaf kepada para korban pelecehan seksual tersebut. Ketua Konferensi Waligereja Prancis, Monsinyur Eric de Moulins-Beaufort meminta para korban memberi ampunan.

Beaufort menyebut gereja amat malu atas kejadian tersebut. Dia mengatakan laporan itu sebagai bom, dan berjanji akan menindak temuan itu.

Komisi tersebut dibentuk oleh para uskup Katolik di Prancis pada akhir 2018, untuk menjelaskan pelanggaran dan memulihkan kepercayaan publik terhadap gereja. Saat ini jumlah jemaat gereja makin berkurang.

Advertising
Advertising

Sedangkan penyusun laporan, Sauve mengatakan pelecehan seksual oleh gereja masih terjadi. Dia menambahkan hingga 2000-an, pihak gereja tidak peduli terhadap para korban. Sikap gereja baru benar-benar berubah pada 2015-2016.

Paus Fransiskus mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para korban. Ia memuji korban yang berani untuk mengungkapkan kasus ini ke publik. "Pertama-tama pikiran kami tertuju kepada para korban, dengan kesedihan yang mendalam, atas luka-luka mereka," kata pernyataan Vatikan.

Menurut Sauve, gereja harus bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi dan memastikan laporan pelecehan diteruskan ke otoritas kehakiman. Gereja juga harus memberikan kompensasi finansial yang memadai kepada korban. "Meskipun kompensasi tidak cukup untuk mengatasi trauma akibat pelecehan seksual, tetap diperlukan karena menyelesaikan proses pengakuan."

Puncak pelecehan seksual terjadi pada 1950-1970, menurut laporan komisi. Kasus kembali muncul di awal 1990-an.

Sauve mengatakan komisi telah mengidentifikasi sekitar 2.700 korban melalui panggilan, dan ribuan korban lain ditemukan di arsip.

Dalam jajak pendapat, jumlah korban diperkirakan sekitar 216.000 korban. Jumlahnya bisa meningkat menjadi 330.000 orang jika termasuk pelecehan oleh anggota gereja lainya. Sauve mengatakan ada skitar 2.900-3.200 tersangka pedofil di gereja Prancis selama 70 tahun terakhir.

Baca: Hubungan Diplomatik Memanas, Aljazair Larang Pesawat Militer Prancis Lewat

REUTERS

Berita terkait

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

5 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

2 hari lalu

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

Iwan Masito, seorang juru parkir dibekuk unit Reskrim Polsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

5 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

10 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

Ketua KPU Hasyim Asy'ari telah dilaporkan ke DKPP atas dugaan asusila terhadap seorang perempuan anggota PPLN. Ini aturan pidana pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

10 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

11 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Berikut Sejumlah Kontroversi Hasyim Asy'ari

11 hari lalu

Ketua KPU Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Berikut Sejumlah Kontroversi Hasyim Asy'ari

Kontroversi Ketua KPU Hasyim Asy'ari, dari pencalonan Gibran sebagai cawapres hingga skandal wanita emas. terakhir dugaan asusila terhadap PPLN

Baca Selengkapnya

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

13 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

15 hari lalu

Uskup Korban Penusukan di Sydney Ternyata Populer di TikTok

Uskup Mari Mar Emmanuel, korban penusukan di Sydney, dijuluki "Uskup TikTok" karena memiliki banyak pengikut di media sosial itu.

Baca Selengkapnya