Putin hingga Raja Abdullah Ada di Pandora Papers, Apa Kata Mereka?

Reporter

Tempo.co

Selasa, 5 Oktober 2021 12:53 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin berjalan-jalan melewati padang rumput saat liburan singkat di kawasan Siberia, Rusia, 26 September 2021. Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Nama-nama sejumlah pemimpin dunia, miliarder, pejabat hingga selebritas tercantum dalam Pandora Papers. Dokumen ini menampilkan aset rahasia, kesepakatan binis hingga kekayaan tersembunyi. Pandora Papers menampilkan pula data wali kota, narapidana, megabintang sepak bola, hingga pesohor yang ditengarai mendirikan perusahaan cangkang di negeri bebas pajak.

Usai namanya masuk dalam daftar Pandora Papers, para tokoh ramai-ramai angkat suara. Perdana Menteri Ceko, Raja Yordania dan konglomerat India menyangkal telah melakukan kecurangan.

India mengatakan akan menyelidiki kasus yang terkait dengan data di Pandora Papers. Menteri Keuangan Pakistan Shaukat Tarin juga menyatakan akan menyelidiki nama pejabat yang disebutkan dalam dokumen tersebut, termasuk dirinya sendiri.

Bantahan juga disebutkan oleh pemerintah Rusia. Istri Presiden Vladimir Putin disebutkan dalam Pandora Papers, telah menggunakan dana untuk membli flat di Monako. Namun Kremlin menyatakan tak ada bukti bahwa Putin menyembunyikan kekayaannya di luar negeri.

Pandora Papers mengungkap 11,9 juta catatan tentang penyembunyian uang oleh orang kaya dengan cara yang tidak dapat dideteksi oleh lembaga penegak hukum. Ini adalah proyek kerja sama Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ), jaringan wartawan dan organisasi media yang berbasis di Washington. Tempo adalah satu-satunya media dari Asia Tenggara yang terlibat proyek ini.

Advertising
Advertising

Dalam dokumen itu salah satunya disebutkan bahwa Raja Yordania, Abdullah telah membeli rumah mewah di Inggris dan Amerika Serikat dengan nilai lebih dari US$ 100 juta.

Dalam pertemuan dengan para pemimpin suku di Yordania, Raja Abdullah menyatakan pembelian properti itu didanai dari rekening pribadinya. "Tak satu pun pengeluaran didanai oleh anggaran atau kas negara. Tidak ada yang harus saya sembunyikan dari siapa pun dan ini bukan pertama kalinya Yordania menjadi target," kata Raja Abdullah dalam pertemuan itu.

Baca: Nama Airlangga di Pandora Papers, Sekjen Golkar Sebut Sumbernya Belum Jelas

REUTERS

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

6 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

9 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

15 hari lalu

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Raja Yordania Peringatkan Biden: Eskalasi Israel Berisiko Picu Konflik Regional

19 hari lalu

Raja Yordania Peringatkan Biden: Eskalasi Israel Berisiko Picu Konflik Regional

Raja Yordania Abdullah mengatakan kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden bahwa eskalasi lebih lanjut dari Israel akan memperluas konflik

Baca Selengkapnya

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

36 hari lalu

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

38 hari lalu

Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

Putin menyatakan penembakan massal di Moskow dilakukan oleh kelompok Islam radikal, namun tetap ada hubungannya dengan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

39 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya