TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia mencatatkan ada 9.671 kematian akibat Covid-19 selama September 2021. Jumlah itu menjadikan September sebagai bulan paling mematikan sejak pandemi Covid-19 dimulai.

Otoritas di Malaysia menjelaskan kenaikan angka kematian akibat Covid-19 ini karena penambahan dari bulan-bulan sebelumnya, yang perhitungannya mengalami keterlambatan.

Pemandangan pusat perbelanjaan yang sepi selama lockdown karena wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Kuala Lumpur, Malaysia 1 Juni 2021. [REUTERS/Lim Huey Teng]

Kenaikan angka kematian akibat Covid-19 pada September lalu, telah membuat jumlah pasien meninggal karena virus corona di Malaysia tertinggi di Asia secara per-kapita. Kendati kasus baru positif Covid-19 di negara itu menurun dalam beberapa pekan terakhir di tengah peningkatan imunisasi massal vaksin virus corona.

Jumlah kematian akibat Covid-19 pada September 2021 lebih dari satu pertiga dari total 26.335 pasien infeksi virus corona yang dilaporkan meninggal di Malaysia. Kasus virus corona di Malaysia sudah lebih dari 2,2 juta kasus atau terbesar di Asia Tenggara.

Kementerian Kesehatan Malaysia meyakinkan banyak angka kematian akibat Covid-19 yang dilaporkan terlambat, bahkan sampai beberapa bulan. Sebab kenaikan jumlah pasien infeksi virus corona telah membuat rumah sakit dan labolatorium pengujian kewalahan.

Kementerian Kesehatan Malaysia pada September lalu, mulai mempublikasi data harian berdasarkan jam dan tanggal kematian pasien Covid-19. Hal ini untuk meningkatkan transparansi dan kejelasan.

Baca juga: Kasus Baru Covid-19 Bertambah 1.142, Pasien Sembuh 2.020 Orang

Sumber: Reuters