Pelecehan Seksual, Direktur WHO Ditekan untuk Segera Bertindak

Reporter

Tempo.co

Minggu, 3 Oktober 2021 16:00 WIB

Tedros Adhanom Ghebreyesus, Dirjen WHO. Sumber: Reuters / Denis Balibouse/rt.com

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mendapat tekanan untuk bertindak cepat menanggapi laporan skandal pelecehan seksual yang telah mencoreng WHO dan lembaga-lembaga amal lainnya di Republik Demokratik Kongo.

Sebelumnya pada Selasa, 28 September 2021, sebuah komisi independen merilisi laporan ada lebih dari 80 tenaga relawan terlibat dalam tindak kejahatan pelecehan dan eksploitasi seksual selama penanganan wabah Ebola di wilayah timur Kongo. Dari 80 tenaga relawan yang terlibat itu, satu pertiga adalah pegawai WHO.

Petugas kesehatan membersihkan ruangan pasien yang terkena virus ebola di Rumah Sakit di Bwana Suri, Ituri, Kongo, 10 Desember 2018. Sejauh ini, wabah ebola telah menginfeksi 471 orang di Kongo. REUTERS/Goran Tomasevic

Advertising
Advertising

Upaya pembuktian sudah dilakukan oleh Ghebreyesus. Laporan investigasi yang dilakukan oleh Thomson Reuters Foundation dan The New Humanitarian pada tahun lalu menemukan ada lebih dari 50 perempuan yang bekerja untuk lembaga amal dan WHO, di minta untuk memberikan layanan seksual sebagai imbalan lowongan pekerjaan yang diberikan pada mereka. Kejadian ini terjadi pada periode 2018 – 2020.

“Kami berharap ada komitmen penuh dari WHO untuk mencegah dan menindak-lanjuti tindakan-tindakan semacam ini, termasuk melakukan reformasi mendasar di tubuh WHO,” demikian keterangan sebuah misi Amerika Serikat di PBB atas nama Australia, Inggris, Kanada, Selandia Baru, Norwegia dan Uni Eropa.

Negara-negara menyuarakan dukungan untuk WHO agar segera bertindak dengan mengakhiri kontrak kerja dengan orang-orang yang diduga pelaku pelecehan seksual tersebut dan masih berstatus pegawai. Mereka yang berstatus dalam penyelidikan, juga diminta agar dicutikan, selama investigasi berlangsung.

“Kami mendesak WHO agar segera melakukan evaluasi yang menyeluruh dan detail terhadap kebijakan lembaga, operasional, budaya kepemimpinan dan kondisi WHO sehingga kejadian seperti ini terjadi, termasuk kasus-kasus yang tidak dilaporkan ke WHO dan negara anggota,” demikian pernyataan bersama misi Amerika Serikat di PBB atas nama Australia, Inggris, Kanada, Selandia Baru, Norwegia dan Uni Eropa.

Baca juga: WHO Siapkan Nama-Nama Zodiak Jika Covid-19 Terus Bermutasi

Sumber: Reuters

Berita terkait

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

1 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

2 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

2 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

2 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Santriwati Kabur

2 hari lalu

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Santriwati Kabur

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat menghilang setelah pondok pesantrennya dirusak massa karena marah atas kasus pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

4 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

5 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

8 hari lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

9 hari lalu

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

Motif korupsi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor bermula dari adanya aturan yang dibuat sebagai dasar pencairan dana insentif pajak daerah bagi pegawai BPPD.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

9 hari lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya