Lembaga Amal Kesulitan Bantu Evakuasi Warga Afghanistan
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Jumat, 1 Oktober 2021 16:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Stacia George, mantan petugas bidang bantuan Amerika Serikat yang menjalan sebuah lembaga nirlaba (amal), menyewa sejumlah bus untuk membantu membawa ratusan warga negara Afghanistan ke wilayah utara Kota Mazar-i-Sharif setelah Taliban menguasai Ibu Kota Kabul. Diantara ratusan warga Afghanistan, yang hendak dievakuasi itu, ada beberapa yang pernah bekerja untuk pemerintah Amerika Serikat.
Rencananya, George akan memesan sejumlah pesawat charter untuk menerbangkan warga negara Afghanistan ini agar mereka bisa memulai hidup baru di luar Afghanistan. Namun yang terjadi sebulan kemudian, George mengatakan masih ada 300-an warga Afghanistan yang terkatung-katung karena Taliban hanya mengizinkan sedikit pesawat charter masuk ke Afghanistan.
Bukan hanya itu, Taliban juga melarang WNA dan warga negara Afghanistan yang tidak punya izin dari negara lain untuk hidup di negara tujuan tersebut, meninggalkan Afghanistan.
Menurut George, prosedur pemeriksaan keamanan Amerika Serikat untuk warga negara Afghanistan yang ingin meninggalkan negaranya, telah ikut berpengaruh pada keterlambatan pemberangkatan mereka. Kondisi ini membuat lembaga kemanusiaan mengalami kerugian sampai puluhan ribu dolar-Amerika.
“Uang yang harusnya kami gunakan untuk membeli kursi pesawat, sekarang terpakai untuk menyewakan warga tempat tinggal sementara dan memberi makan mereka. Setiap jam yang berlalu adalah uang yang keluar,” kata George, yang menjalankan organisasi nirlaba swasta Afghanistan Transit Initiative.
George menggalang dana lewat situs Afghanistan Transit Initiative, yang sudah mengumpulkan dana USD 1,4 juta (Rp 20 miliar) dari total dana yang dibutuhkan USD 10 juta (Rp 143 miliar). Afghanistan Transit Initiative adalah organisasi kemanusiaan swasta yang membantu warga negara Afghanistan yang kebingungan bagaimana mendapatkan pendanaan.
Kegundahan yang dialami Afghanistan Transit Initiative, dialami pula oleh lembaga nirlaba lainnya, yang membantu warga negara Afghanistan yang rentan yang ingin dievakuasi dari kekuasaan Taliban.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengaku masih mengupayakan evakuasi warga negara Amerika Serikat yang tertinggal di Afghanistan, para pemegang green card, SIV dan anggota keluarga mereka. Namun Biden keberatan kalau harus menanggung biaya charter pesawat.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan lembaga – lembaga nirlaba tersebut punya niat yang baik. Hanya saja evakuasi terkendala sejumlah masalah, misalnya penumpang tak punya paspor, dokumen dipalsukan hingga anak-anak yang datang tanpa pendamping.
Baca juga: Menteri Pertahanan Amerika Waswas dengan Nasib Pilot Afghanistan
Sumber: Reuters