Lembaga Amal Kesulitan Bantu Evakuasi Warga Afghanistan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 1 Oktober 2021 16:00 WIB

Seorang perempuan Afghanistan berpakaian burqa menggendong anaknya saat dia berjalan di sepanjang jalan di Kabul, Afghanistan 4 September 2021. Perempuan Afghanistan juga tidak diperbolehkan bekerja dengan laki-laki, termasuk terjun ke bidang politik. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Stacia George, mantan petugas bidang bantuan Amerika Serikat yang menjalan sebuah lembaga nirlaba (amal), menyewa sejumlah bus untuk membantu membawa ratusan warga negara Afghanistan ke wilayah utara Kota Mazar-i-Sharif setelah Taliban menguasai Ibu Kota Kabul. Diantara ratusan warga Afghanistan, yang hendak dievakuasi itu, ada beberapa yang pernah bekerja untuk pemerintah Amerika Serikat.

Rencananya, George akan memesan sejumlah pesawat charter untuk menerbangkan warga negara Afghanistan ini agar mereka bisa memulai hidup baru di luar Afghanistan. Namun yang terjadi sebulan kemudian, George mengatakan masih ada 300-an warga Afghanistan yang terkatung-katung karena Taliban hanya mengizinkan sedikit pesawat charter masuk ke Afghanistan.

Bukan hanya itu, Taliban juga melarang WNA dan warga negara Afghanistan yang tidak punya izin dari negara lain untuk hidup di negara tujuan tersebut, meninggalkan Afghanistan.

Advertising
Advertising

Menurut George, prosedur pemeriksaan keamanan Amerika Serikat untuk warga negara Afghanistan yang ingin meninggalkan negaranya, telah ikut berpengaruh pada keterlambatan pemberangkatan mereka. Kondisi ini membuat lembaga kemanusiaan mengalami kerugian sampai puluhan ribu dolar-Amerika.

“Uang yang harusnya kami gunakan untuk membeli kursi pesawat, sekarang terpakai untuk menyewakan warga tempat tinggal sementara dan memberi makan mereka. Setiap jam yang berlalu adalah uang yang keluar,” kata George, yang menjalankan organisasi nirlaba swasta Afghanistan Transit Initiative.

Anggota Taliban mengarahkan senjatanya ke arah pengunjuk rasa, saat warga berdemo dan menyerukan slogan selama protes anti-Pakistan, dekat kedutaan Pakistan di Kabul, Afghanistan, Selasa (7/9/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer

George menggalang dana lewat situs Afghanistan Transit Initiative, yang sudah mengumpulkan dana USD 1,4 juta (Rp 20 miliar) dari total dana yang dibutuhkan USD 10 juta (Rp 143 miliar). Afghanistan Transit Initiative adalah organisasi kemanusiaan swasta yang membantu warga negara Afghanistan yang kebingungan bagaimana mendapatkan pendanaan.

Kegundahan yang dialami Afghanistan Transit Initiative, dialami pula oleh lembaga nirlaba lainnya, yang membantu warga negara Afghanistan yang rentan yang ingin dievakuasi dari kekuasaan Taliban.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengaku masih mengupayakan evakuasi warga negara Amerika Serikat yang tertinggal di Afghanistan, para pemegang green card, SIV dan anggota keluarga mereka. Namun Biden keberatan kalau harus menanggung biaya charter pesawat.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan lembaga – lembaga nirlaba tersebut punya niat yang baik. Hanya saja evakuasi terkendala sejumlah masalah, misalnya penumpang tak punya paspor, dokumen dipalsukan hingga anak-anak yang datang tanpa pendamping.

Baca juga: Menteri Pertahanan Amerika Waswas dengan Nasib Pilot Afghanistan

Sumber: Reuters

Berita terkait

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

2 jam lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

15 jam lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

17 jam lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

22 jam lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

23 jam lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

1 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

1 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

1 hari lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

1 hari lalu

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

Gabungan kekayaan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mencapai kuadriliun. Berapa triliun banyaknya?

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

1 hari lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya