RS Brasil Ini Diam-diam Beri Ivermectin ke Pasien Tanpa Izin, Dampaknya Fatal

Reporter

Tempo.co

Kamis, 30 September 2021 19:32 WIB

Seorang perawat memegang dosis CoronaVac Cina, vaksin potensial untuk melawan penyakit virus corona (COVID-19) sebelum memberikannya kepada seorang sukarelawan di Emilio Ribas Institute di Sao Paulo, Brasil, 30 Juli 2020. [REUTERS / Amanda Perobelli / File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah rumah sakit di Brasil memberikan paket obat-obatan untuk pasien Covid-19 yang belum terbukti manjur. Obat-obatan itu diberikan kepada pasien tanpa sepengetahuan mereka, menurut seorang pengacara untuk sekelompok dokter pengungkap fakta pada Selasa lalu.

Sekitar 9 pasien di rumah sakit bernama Prevent Senior itu yang menerima perawatan uji coba meninggal karena Covid-19. Mereka dan keluarganya tak sadar telah menerima perawatan eksperimental, menurut Bruna Morato, wakil 12 dokter anonim yang bekerja untuk penyedia layanan kesehatan.

Morato menuduh rumah sakit Prevent Senior digunakan sebagai laboratorium untuk penelitian paket obat Covid-19 yang diberi nama Covid kit. Obat-obatan itu belum terbukti manjur untuk mengobati Covid-19 seperti Ivermectin dan hydroxychloroquine. Studi dilakukan antara Maret dan April 2020.

Pasien dan keluarga tidak diberi tahu bahwa obat-obat tersebut diberikan. Dokter senior di rumah sakit itu telah ditekan secara internal untuk meresepkan dan mendistribusikan obat-obatan tersebut, menurut Morato.

"Pasien lanjut usia yang sangat rentan diberitahu bahwa ada perawatan yang baik, tetapi mereka tidak tahu bahwa mereka digunakan sebagai kelinci percobaan," katanya.

Advertising
Advertising

Klaim itu kini sedang diselidiki oleh kantor Kejaksaan Negeri dan oleh Polisi Sipil São Paulo. Komisi penyelidikan parlemen sedang menyelidiki penanganan pemerintah terhadap pandemi virus corona.

Dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke CNN, Prevent Senior membantah semua tuduhan. Mereka mengatakan itu adalah pencemaran nama baik. "Prevent Senior menyangkal tuduhan dan menolak tuduhan bohong yang diajukan secara anonim," katanya.

Presiden Jair Bolsonaro sebelumnya banyak dikritik di dalam dan luar negeri karena menganggap enteng tingkat keparahan virus. Bolsonaro juga tak percaya tentang dampak vaksinasi serta penggunaan masker. Ia juga dikeluhkan karena mempromosikan obat-obatan yang belum terbukti seperti Ivermectin.

Baca: Presiden Brasil Diisolasi setelah Pulang dari Sidang PBB di New York

CNN

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

21 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

24 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

24 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya