Fakta Pemilu Jerman: Siapa yang Menang dan Kalah?
Reporter
Tempo.co
Editor
Eka Yudha Saputra
Senin, 27 September 2021 14:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemilu Jerman menghasilkan kemenangan tipis bagi Partai Sosial Demokrat (SPD) atas konservatif Angela Merkel menurut polling sementara, tetapi jajak pendapat yang dilakukan untuk lembaga penyiaran pada Ahad menunjukkan pemilih Jerman memiliki gagasan yang relatif jelas tentang hasil yang ingin mereka lihat.
Kemenangan SPD akan menggeser pemerintahan konservatif yang telah menguasai parlemen 16 tahun lamanya. Berikut fakta pemilu Jerman, siapa yang unggul, kalah, dan manuver mereka membentuk koalisi, menurut Reuters, 27 September 2021.
PARTAI SOSIAL DEMOKRASI JADI FAVORIT
Sebuah jajak pendapat dimap Infratest untuk ARD menunjukkan 38% menginginkan SPD untuk memimpin pemerintahan berikutnya, dibandingkan dengan 28% mendukung kaum konservatif, dan lebih dari setengahnya menginginkan Partai Demokrat Bebas dan Partai Hijau yang liberal menjadi bagian dari koalisi dengan SPD.
Olaf Scholz dari SPD lebih disukai kandidat Kanselir untuk 45% pemilih Jerman, sedangkan Armin Laschet dari konservatif lebih disukai oleh 20%.
Sementara Annalena Baerbock dari Partai Hijau adalah diunggulkan oleh 14%, sementara 20% pemilih berpikir partainya memiliki "jawaban terbaik untuk masalah masa depan", dibandingkan dengan 18% untuk SPD dan 14% untuk konservatif.
BAYANG-BAYANG ANGELA MERKEL
Yang mengkhawatirkan bagi siapa pun yang berhasil membangun koalisi, 60% dari mereka yang disurvei oleh Forschungsgruppe Wahlen dalam exit poll mereka untuk televisi ZDF berpikir tidak ada yang akan berhasil mengisi celah yang ditinggalkan Angela Merkel ketika dia pergi setelah 16 tahun menjabat.
PERBEDAAN GENERASI
Jajak pendapat yang sama menunjukkan kesenjangan generasi yang tajam, dengan orang-orang muda lebih condong ke arah Partai Hijau dan liberal pro-bisnis, sementara generasi di atas 65-an, bagian besar dari salah satu masyarakat tertua di dunia, condong ke arah SPD dan konservatif.
PERGESERAN PARLEMEN
ZDF memperkirakan Bundestag akan memiliki 740 anggota, naik dari 709 di parlemen terakhir. Efek samping dari sistem pemilu Jerman yang rumit adalah ukuran parlemen bisa sangat bervariasi. Jika Linke yang berada di ambang batas 5% gagal masuk, parlemen bisa menjadi lebih kecil.
PERSAINGAN KETAT DI BERLIN
Partai Hijau gagal memenuhi kinerja mereka di awal kampanye, ketika mereka bersaing dengan kaum konservatif untuk mendapatkan jajak pendapat teratas. Tetapi mereka telah memberi SPD keunggulan di benteng lamanya, Berlin, dengan jajak pendapat menunjukkan Partai Hijau mengekor SPD di urutan kedua di negara kota.
MANTAN KEPALA MATA-MATA GAGAL
Di South Thuringia, seorang mantan kepala mata-mata yang kontroversial tampaknya gagal memenangkan kursi mewakili konservatif. Jajak pendapat menunjukkan Hans-Georg Maassen, yang dipaksa mundur sebagai kepala pemburu Nazi Jerman, berada di belakang pahlawan lokal Frank Ullrich, mantan juara ski Jerman Timur yang merupakan kandidat SPD.
KEBERHASILAN SPD
Olaf Scholz dari SPD dan Baerbock dari Partai Hijau saling berhadapan di sebuah distrik pemilihan di Potsdam, sebuah kota barok di luar Berlin. Di sana, Scholz telah mengalahkan Baerbock dengan baik, memenangkan 34% suara berbanding 19% untuknya. Keduanya akan duduk di parlemen, tetapi kekalahan itu menggarisbawahi kegagalan Baerbock untuk memanfaatkan keuntungan awalnya.
Tapi Armin Laschet tertinggal di negara bagiannya sendiri: di North Rhine-Westphalia, negara bagian barat seukuran Belanda di mana dia adalah gubernur, kaum konservatif memiliki tiga poin persentase di belakang SPD, menurut exit poll.
Dengan mundurnya Angele Merkel, kursinya sendiri, di negara bagian Mecklenburg-Vorpommern yang berangin di Laut Baltik, siap diperebutkan. Angela Merkel telah menjabat sejak kursi negara bagian Jerman itu dibuat pada tahun 1990 dan kali ini tampaknya akan berayun ke Partai Sosial Demokrat pada pemilu Jerman kali ini.
Baca juga: Pemilu Jerman: Partai Sosial Demokrat Menang, Konservatif Angela Merkel Tumbang
REUTERS
