Top 3 Dunia: Perkembangan Covid-19 di Amerika dan Kondisi Afghanistan Terkini
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Sabtu, 25 September 2021 05:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita TOP 3 Dunia pada 24 September 2021 di urutan pertama sebagai berita paling banyak dibaca pembaca kanal dunia tempo.co adalah kondisi terkini wabah Covid-19 di Amerika Serikat. Data dari Universitas John Hopkins mengungkap dalam tujuh hari terakhir rata-rata kematian akibat Covid-19 di AS mencapai 2.031 orang.
Di urutan kedua adalah berita mengenai perkembangan kondisi di Afghanistan yang sekarang sudah jatuh ke tangan Taliban. Namun selain Taliban, di negara itu juga bercokol kelompok radikal ISIS-K.
Berikut secara lengkap berita TOP 3 Dunia :
1.Covid-19 di Amerika Serikat Kian Ganas, Rata-rata 2.000 Orang Mati per Hari
Rata-rata lebih dari 2.000 orang di Amerika Serikat meninggal per hari akibat virus corona, terburuk dalam enam bulan terakhir. Hal itu cukup mengejutkan karena hampir separuh masyarakat Amerika Serikat sudah suntik vaksin virus corona.
Berdasarkan data dari Universitas John Hopkins, naiknya angka kematian akibat Covid-19 disumbang oleh kenaikan kasus infeksi sebesar 13 persen dalam sepekan terakhir atau 43 persen sejak awal September 2021.
Baca selengkapnya di sini.
2.ISIS-K Mengadopsi Taktik Gerilya Taliban untuk Serang Pemerintahan Afghanistan
Kelompok radikal Taliban kini menghadapi musuh internal mereka, ISIS-K.
Sebuah serangan mematikan di bandara Kabul bulan lalu dan serangkaian ledakan bom di kota timur Jalalabad, semuanya diklaim oleh afiliasi ISIS di Afghanistan. ISIS-K telah menjadi ancaman terhadap stabilitas dari kelompok militan yang tetap tidak berdamai dengan Taliban.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan ISIS-K tidak memiliki kehadiran yang efektif di Afghanistan. Namun begitu, para pejabat Taliban di lapangan tidak mengabaikan ancaman itu.
Baca selengkapnya di sini
3.Korea Utara Sebut Usulan Korsel untuk Mengakhiri Perang Korea Terlalu Prematur
Korea Utara menyebut usulan Korea Selatan untuk mendeklarasikan berakhirnya Perang Korea, prematur. Pasalnya, belum ada jaminan bahwa hal itu akan mengarah pada penarikan kebijakan yang bermusuhan dengan Amerika Serikat terhadap Pyongyang.
Sebelumnya Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Selasa, 21 September 2021, menyerukan di Majelis Umum PBB agar Perang Korea secara resmi, diakhiri.
Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih berperang setelah konflik 1950-1953 mereka berakhir dengan gencatan senjata, bukannya perjanjian damai.
Baca selengkapnya di sini.
