AS Sumbangkan 500 Juta Vaksin Covid-19 ke Negara Miskin

Reporter

Tempo.co

Kamis, 23 September 2021 15:22 WIB

Petugas bandara menurunkan vaksin Pfizer yang dikemas dalam kontainer pada agenda kedatangan tahap ke-63 di Jakarta, Kamis 16 September 2021. RYIADHY/INFOPUBLIK/KOMINFO

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat berjanji menyumbangkan 500 juta dosis vaksin covid-19 ke sejumlah negara. AS telah mendapat tekanan untuk membagikan simpanan vaksinnya ke seluruh dunia.

Presiden AS Joe Biden mengumumkan hal itu dalam puncak pertemuan virtual yang bertujuan meningkatkan tingkat vaksinasi global terhadap virus corona. Pertemuan itu juga menggalang para pemimpin dunia agar berbuat banyak untuk mengentaskan pandemi covid-19.

"Kita harus mengalahkan pandemi covid-19 di seluruh dunia," kata Biden saat memulai pertemuan tingkat tinggi yang dihadiri kepala negara dari Inggris, Kanada, Indonesia dan Afrika Selatan serta kepala Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus. Biden melanjutkan pandemi covid-19 sejak awal 2020, telah menewaskan lebih dari 4.900.000 orang.

Meski vaksin yang disumbangkan oleh AS bertambah, para ahli kesehatan global menyatakan jumlahnya masih di bawah angka yang dibutuhkan oleh negara-negara miskin. Vaksin juga baru akan dikirimkan secara bertahap mulai Januari mendatang.

Negara-negara kaya juga dikritik belum berbuat banyak untuk menuntaskan pandemi covid-19. Sebabnya mereka berlomba-lomba menyediakan suntikan vaksin booster untuk warganya. Sedangkan sebagian besar penduduk di negara-negara miskin tak punya akses ke vaksin covid-19.

Advertising
Advertising

Sumbangan vaksin Pfizer misalnya, juga sulit direalisasikan karena negara-negara miskin tak punya infrastruktur canggih untuk menyimpannya. "Dibutuhkan 6 hingga 9 miliar dosis vaksin covid-19 untuk menginokulasi negara berkembang," kata Peter Hotez, Dekan National Tropical School of Medicine di Baylor University di Texas.

"Sumbangan saja tidak cukup untuk mengakhiri pandemi ini. Sebagian besar janji sumbangan vaksin belum bisa diwujudkan saat ini," kata Carrie Teicher, Direktur Program Doctors Without Borders. Penimbunan vaksin oleh negara-negara kaya juga berpotensi terciptanya varian baru virus corona.

Baca: Pria Ini Tinju Wajah Perawat karena Suntik Istrinya Vaksin Covid-19 Tanpa Izin

REUTERS


#cucitangan #pakaimasker #jagajarak

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

7 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

19 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

23 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya