Taliban Tunjuk Dua Komandan Veteran Sebagai Deputi Kementerian Penting

Reporter

Tempo.co

Rabu, 22 September 2021 07:00 WIB

Tentara Taliban menjajal permainan menembak di sebuah taman hiburan di Kabul, Afghanistan, 8 September 2021. Para tentara terlihat menikmati sejumlah wahana di taman hiburan yang ada di Afghanistan. WANA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Taliban pada Selasa menunjuk dua komandan veteran medan perang dari jantung selatan gerakan itu sebagai deputi di kementerian penting Afghanistan.

Juru bicara utama Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan, Mullah Abdul Qayyum Zakir akan menjadi wakil menteri pertahanan, sementara Sadr Ibrahim ditunjuk sebagai wakil menteri dalam negeri. Kedua orang itu diperkirakan akan mengambil posisi utama dalam pemerintahan baru, tetapi tidak ada yang disebutkan dalam daftar utama menteri yang diumumkan bulan ini.

Keduanya diidentifikasi dalam laporan PBB sebagai salah satu komandan medan perang yang setia kepada mantan pemimpin Taliban Mullah Akhtar Mansour, yang mendesak kepemimpinan Taliban untuk meningkatkan perang melawan pemerintah yang didukung Barat, menurut laporan Reuters, 21 September 2021.

Penunjukan itu menambah daftar kelompok garis keras dalam kelompok utama menteri, termasuk tokoh-tokoh seperti Sirajuddin Haqqani, kepala jaringan militan Haqqani, yang dipersalahkan atas serangkaian serangan terhadap sasaran sipil.

Tetapi penunjukan itu juga tampaknya mencerminkan keprihatinan di dalam Taliban untuk mengamankan persatuan dengan menyeimbangkan perbedaan regional dan pribadi, yang muncul saat gerakan itu beralih dari kekuatan gerilya masa perang ke pemerintahan masa damai.

Advertising
Advertising

Menurut laporan Dewan Keamanan PBB dari Juni, baik Zakir dan Sadr memimpin pasukan signifikan mereka sendiri, yang disebut mahaz, yang secara tradisional beroperasi di beberapa provinsi.

Mereka dianggap sangat kuat dan mandiri sehingga ada kekhawatiran di dalam kepemimpinan bahwa hal ini dapat memicu ketegangan atas loyalitas kelompok-kelompok tertentu, terutama di selatan dan barat daya Afghanistan.

Zakir, mantan tahanan di penjara militer AS di Teluk Guantanamo di Kuba, adalah rekan dekat almarhum pendiri Taliban Mullah Omar. Dia ditangkap ketika pasukan pimpinan AS menyapu Afghanistan pada 2001 dan dipenjara di Guantanamo hingga 2007, menurut laporan media.

Dia dibebaskan dan diserahkan kepada pemerintah Afghanistan dan secara luas diperkirakan akan menjadi menteri pertahanan dalam pemerintahan baru sebelum putra Mullah Omar, Mullah Mohammad Yaqoob, ditunjuk untuk jabatan tersebut.

Sadr, mantan kepala komisi militer Taliban dari provinsi selatan Helmand, akan menjadi wakil Sirajuddin Haqqani, yang keluarganya berasal dari perbatasan timur dengan Pakistan.

Baca juga: Militan Taliban Bersenang-senang Naik Perahu Angsa, Tapi Tetap Tenteng Senjata

REUTERS

Berita terkait

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

1 hari lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

3 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

5 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

5 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

8 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

9 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

10 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

11 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

12 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

12 hari lalu

Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, Indonesia akan tetap menjalankan diplomasi guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya