Covid-19, Amerika Belum Berencana Longgarkan Aturan Perbatasan Darat

Reporter

Tempo.co

Selasa, 21 September 2021 09:30 WIB

Perawat Tina Nguyen, melakukan swab test pada warga yanh berada dalam mobil saat tes virus corona atau Covid-19 di Chinatown-Internatiomnal di Seattle, Washington, 26 Maret 2020. Amerika Serika kini memiliki kasus positif virus corona terkonfirmasi tertinggi di dunia melebihi China dan Italia. REUTERS/Lindsey Wasson

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat berencana membuka pintu perbatasan udara untuk pelancong dari 33 negara, yang sudah mendapat suntikan dua dosis vaksin virus corona. Gedung Putih mengatakan keputusan ini bagian dari pelonggaran aturan pencegahan virus corona.

Akan tetapi, Amerika Serikat masih akan memperketat lalu-lintas pelancong di wilayah darat. Amerika Serikat memperpanjang pengetatan aturan di wilayah perbatasan Kanada dan Meksiko sampai 21 Oktober 2021.

Dengan pengetatan aturan ini, maka perjalanan yang tidak mendesak atau urgent, tidak diperkenankan. Belum ada indikasi apakan akan diberlakukan pelonggaran aturan bagi mereka yang sudah suntik vaksin virus corona, yang ingin melintasi perbatasan lewat jalur darat.

Advertising
Advertising

Warga resah setelah Presiden Trump menerapkan kebijakan larangan masuk bagi pelancong atau pendatang yang baru tiba dari 25 negara di Eropa demi menekan virus corona. Sumber: Reuters

Amerika Serikat pada awal tahun lalu memberlakukan aturan ketat bagi masuknya pelancong ke negara Abang Sam itu. Pelancong dari sebagian besar negara di dunia, termasuk puluhan ribu WNA yang punya sanak-saudara atau aktivitas bisnis di Amerika Serikat, dilarang masuk negara itu gara-gara pandemi.

Pada Senin, 20 September 2021, Gedung Putih mengatakan aturan itu sekarang dilonggarkan. Pelancong dari Cina, India, Brasil dan sebagian besar negara Eropa bisa masuk Amerika asalkan sudah suntuk dua dosis vaksin virus corona. Aturan semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Sama seperti negara-negara lain, Amerika Serikat akhirnya mencabut serangkaian larangan. Keputusan Amerika Serikat itu disambut positif negara – negara sekutu.

Pelancong dari 26 negara Schengen di Eropa, yang sudah imunisasi vaksin virus corona, sekarang bisa masuk Amerika Serikat. Pelancong dari Cina, India, Afrika Selatan, Iran dan Brasil, juga bisa masuk negara itu.

Jeff Zients, Ketua Satgas penanganan Covid-19 di Amerika Serikat, tidak mengungkap tanggal pasti kapan pelonggaran ini persisnya akan diberlakukan. Dia hanya mengungkap kemungkinan awal November 2021. Amerika Serikat juga saat ini masih mempertimbangkan kebijakan baru lainnya.

Baca juga: Sekolah di China Ditutup Akibat Puluhan Siswa Terkena Virus Corona

Sumber: Reuters

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

6 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

9 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

10 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

10 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

11 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

13 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

20 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya