Korea Utara Sebut Proyek Kapal Selam Nuklir Australia - Amerika Berbahaya

Senin, 20 September 2021 13:30 WIB

Kapal selam nuklir kelas Ohio mungkin merupakan sistem senjata paling merusak yang dibuat oleh umat manusia. Kapal selam yang memiliki panjang 170 meter dapat membawa dua puluh empat rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, Trident II (SLBM) yang dapat ditembakkan dari bawah air untuk menyerang target lebih dari tujuh ribu mil jauhnya tergantung pada muatannya. Military.com

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Cina, Korea Utara ikut berkomentar soal kesepakatan AUKUS di mana Australia, Inggris, dan Amerika sepakat mengembangkan kapal selam nuklir bersama. Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Pemerintah Korea Utara menyebut pengadaan kapal selam nuklir itu berbahaya dan tidak perlu.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Australia menghentikan kesepakatan pengadaan belasan kapal salam diesel dengan Prancis yang diteken pada 2016 lalu. Sebagai ganti atas proyek senilai US$40 miliar itu, Australia beralih ke Amerika - Inggris, meneken perjanjian AUKUS untuk mengadakan delapan kapal selam nuklir.

"Proyek itu tidak diperlukan dan berbahaya di mana akan mengancam keseimbangan strategis di wilayah Asia-Pasifik. Hal itu juga bisa memicu perlombaan pengembangan senjata nuklir," ujar Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam keterangan persnya, Senin, 20 September 2021.

Kementerian Luar Negeri Korea Utara melanjutkan, mereka akan terus memantau perkembangan proyek tersebut. Jika belakangan proyek itu mengancam kedaulatan dan keamanan Korea Utara, mereka memastikan bakal ada serangan balasan.

Perihal program nuklir mereka sendiri, Korea Utara memastikan hal tersebut masih berlanjut. Dan, kata mereka, kisruh pengadaan kapal selam nuklir Australia membuktikan bahwa keputusan Korea Utara untuk memperkuat pertahanan dengan persenjataan nuklir sudah tepat.

"Situasi terkini sekali lagi membuktikan bahwa upaya jangka panjang kami untuk memperkuat kemampuan pertahanan nasional jangan dilonggarkan sedikitpun," ujar Kementerian Luar Negeri Korea Utara menegaskan.

Belum lama ini, Korea Utara menggelar uji coba misil balistik yang diluncurkan dari kapal selam meskipun sudah dikenai sanksi oleh PBB. Uji coba itu sendiri dilakukan beberapa hari setelah mereka mengakui telah melakukan uji coba misil jarak jauh.

Sementara itu, mengacu pada pencitraan satelit, Korea Utara tertangkap kamera telah menggenjot pengayaan uranium di situs nuklir Yongbyon. Uranium, perlu diketahui, adalah salah satu bahan baku pengembangan nuklir. Hal itu terungkap sebelum Australia, Amerika, dan Inggris menyepakati pengadaan kapal selam nuklir.

Baca juga: Kenapa Kapal Selam Nuklir Jadi Momok Menakutkan bagi Musuh?

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

13 jam lalu

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

Sekitar 30 turis Australia terkatung-katung di Kaledonia Baru menunggu kesempatan untuk bisa keluar dari negara itu dengan aman usai pecah kerusuhan

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

1 hari lalu

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

1 hari lalu

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

Seorang Warga Negara Bangladesh berinisial HR yang jadi DPO kasus penyelundupan manusia ditangkap Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

1 hari lalu

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

Kim Yo Jong adik Kim Jong Un menyangkal tuduhan Amerika Serikat dan Korea Selatan kalau senjata Korea Utara digunakan dalam perang Ukraina

Baca Selengkapnya

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

1 hari lalu

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

1 hari lalu

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut kopi asal Sumedang mendunia gegara ini. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

1 hari lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

1 hari lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

1 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya