Top 3 Dunia, dari Kapal Selam Nuklir Australia Hingga Serangan Drone Amerika

Senin, 20 September 2021 06:00 WIB

Kapal selam HMS Audacious milik angkatan laut Inggris (Royal Navy) dibangun dengan sistem yang canggih. Kapal ini mampu menyelam selama 25 tahun nonstop tanpa muncul ke permukaan berkat reaktor nuklir yang turut melengkapi kapal ini. Foto: Royal Navy

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Dunia pada Ahad kemarin, 19 September 2021, didominasi berita terkait persenjataan dan kesepakatan politik. Berita pertama berbicara tentang proyek kapal selam nuklir Australia yang akan melibatkan Amerika dan Inggris dalam pengembangannya.

Salah satu poin utama dalam perjanjian pengandaan kapal selam nuklir antara Australia, Amerika, dan Inggris adalah alih teknologi dari alutsista tersebut. Sebab, kapal selam nuklir diyakini akan memberikan keunggulan atau peningkatan kemampuan tempur pada Australia saat menangani isu-isu keamanan maritim.

Demi memiliki kapal selam nuklir, Australia sampai membatalkan proyek pengadaan belasan kapal selam diesel dengan Prancis. Pembatalan proyek itu sendiri memicu krisis diplomatik antara Amerika, Australia, serta Prancis.

Krisis diplomatik itu disinggung pada berita kedua. Dubes Prancis untuk Australia mengatakan negeri kangguru itu sudah membuat kesalahan diplomatik besar dan bisa berdampak panjang. Dubes itu sendiri mengaku bahwa dirinya sudah mendapat perintah untuk kembali ke Prancis sebagai konsekuensi atas keputusan Australia.

Sementara itu, berita ketiga berbicara soal serangan drone Amerika ke Afghanistan pada Agustus lalu. Amerika mengakui membuat kesalahan saat melakukan serangan tersebut sehingga warga tak bersalah ikut tewas dalam prosesnya.

Berikut detil lebih lengkapnya.

<!--more-->

USS Nautilus merupakan kapal selam nuklir pertama di dunia, yang menjadi salah satu kapal selam paling berpengaruh sepanjang masa yang mengantar era baru kapal selam nuklir. Kapal selam USS Nautilus, ditenagai oleh Reaktor Termal Kapal Selam S2W, reaktor atom air bertekanan yang mampu menghasilkan hingga 13.400 tenaga kuda. Nationalinterest.com


1. Kenapa Kapal Selam Nuklir Jadi Momok Menakutkan bagi Musuh?

Salah satu poin utama perjanjian trilateral AUKUS antara Amerika Serikat, Australia, dan Inggris, adalah alih teknologi kapal selam nuklir kepada Australia.

Mendominasi laut adalah ambisi suatu negara selama berabat-abad dan kapal selam nuklir telah menjadi pemimpin dalam persaingan militer di maritim karena kemampuan siluman dan kecepatannya.

Saat ini hanya Amerika Serikat, Cina, Inggris, Prancis, Rusia, dan India yang sudah memiliki armada kapal selam nuklir. Dengan pakta AUKUS, Australia akan menjadi negara ketujuh yang membangun kapal selam bertenaga nuklir.

Dibutuhkan waktu yang lama hingga puluhan tahun untuk mengembangkan kapal selam bertenaga nuklir dan meluncurkannya. Kesepakatan tiga pihak yang diumumkan Rabu hanya menyediakan studi selama 18 bulan untuk melihat cara terbaik membangun kapal selam bertenaga nuklir untuk Australia.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan mungkin tahun 2040 kapal selam nuklir baru berada di armada Australia.

Berita selengkapnya.

<!--more-->

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison berjalan di depan Istana Elysee di Paris, Prancis, 15 Juni 2021. [REUTERS/Pascal Rossignol]


2. Dubes Prancis: Australia Membuat Kesalahan Diplomatik Besar dengan Pakta AUKUS

Duta Besar Prancis untuk Australia pada Sabtu mengatakan Australia telah membuat kesalahan diplomatik "besar" dengan membatalkan pesanan kapal selam Prancis senilai miliaran dolar AS demi kesepakatan AUKUS dengan Amerika Serikat dan Inggris.

Pada Kamis Australia mengatakan akan membatalkan kesepakatan 2016 dengan perusahaan Prancis Naval Group untuk membangun armada kapal selam konvensional, dan sebagai gantinya, Australia membangun delapan kapal selam nuklir dengan teknologi AS dan Inggris setelah mencapai kemitraan keamanan trilateral yang disebut AUKUS.

Langkah itu menyebabkan kemarahan di Prancis, sekutu NATO Amerika Serikat dan Inggris, mendorongnya untuk menarik duta besarnya untuk Washington dan Canberra, dan juga membuat marah Cina, kekuatan besar yang meningkat di kawasan Indo-Pasifik.

"Ini adalah kesalahan besar, penanganan kemitraan yang sangat, sangat buruk - karena itu bukan kontrak, itu adalah kemitraan yang seharusnya didasarkan pada kepercayaan, saling pengertian, dan ketulusan," kata Duta Besar Prancis Jean-Pierre Thebault mengatakan kepada wartawan di Canberra sebelum kembali ke Paris, dilaporkan Reuters, 18 September 2021.

Berita selengkapnya.

<!--more-->

Sebuah rumah tinggal yang hancur setelah serangan diduga roket di Kabul, Afghanistan, 29 Agustus 2021. Pasukan Amerika melancarkan serangan drone di Kabul yang menewaskan seorang pembom mobil bunuh diri yang dicurigai bersiap untuk menyerang bandara. REUTERS/Stringer


3. Amerika Sebut Serangan Drone di Afghanistan Sebagai Kesalahan Tragis

Militer Amerika pada Jumat, 17 September 2021 meminta maaf atas sebuah serang drone atau pesawat tanpa awak, yang menewaskan 10 warga Afghanistan. Diantara korban tewas itu adalah tujuh anak-anak.

Pentagon sebelumnya mengatakan pada 29 Agustus 2021, ditujukan untuk menyerang pelaku bom bunuh diri anggota Islamic State (ISIS).

Angkatan Bersenjata Amerika Serikat menyebut serangan itu sebagai sebuah kesalahan yang tragis. Namun pejabat tinggi Amerika Serikat menggambarkan serangan tersebut sebagai sebuah hal yang seharusnya dilakukan.

Kepala Korps Angkatan Laut Amerika Serikat Frank McKenzie, mengatakan ketika hendak melancarkan serangan, pihaknya sangat yakin apa yang mereka lakukan akan mencegah terjadinya ancaman pada Angkatan Bersenjata yang bertugas di bandara.

Berita selengkapnya.

Baca juga: Top 3 Dunia: 3.000 Tenaga Medis Prancis Diskors, Menlu Belanda Mundur

TIM TEMPO

Berita terkait

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

8 jam lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

15 jam lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

17 jam lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

1 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

2 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

2 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya