Jadi Buronan Selama 30 Tahun, Pria Ini Akhirnya Menyerah Karena Pandemi Corona
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Sabtu, 18 September 2021 19:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pria bernama Darko Desic akhirnya menyerah setelah menjadi buronan selama 30 tahun. Desic melarikan diri dari penjara di New South Wales, Australia.
Dikutip dari kantor berita ABC, Desic menyerahkan diri ke polisi pandemi covid-19 membuatnya kehilangan tempat tinggal. Menurut polisi, ia melarikan diri dari penjara pada malam 1 Agustus 1992 dengan menggunakan alat, termasuk pisau gergaji besi dan pemotong baut.
Saat kabur, dia sedang menjani hukuman 13 bulan dari vonis 3,5 tahun penjara karena menanam ganja. Meski polisi gencar mencarinya, Desic tak berhasil ditemukan.
Sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan dia melarikan diri ke pantai utara Sydney. Di sana dia bekerja sebagai tukang dan menerima bayaran dalam bentuk uang tunai.
Desic tinggal di sebuah rumah di Avalon. Namun pandemi covid-19, permintaan untuk memperbaiki rumah turun drastis. Ia akhirnya tak bisa membayar sewa dan diusir rumah tempatnya tinggal.
Pria yang kini berusia 64 tahun itu tidur di pantai. Ia akhirnya memutuskan menyerahkan diri ke polisi karena hidup di balik jeruji besi akan jauh lebih mudah daripada menjadi tunawisma, menurut seorang sumber di Kepolisian.
Pada Minggu pagi, dia memutuskan untuk ke Kantor Polisi Dee Why. Polisi pun mendakwa Desic telah melarikan diri dari tahanan yang sah.
Saat muncul di pengadilan, jaminannya ditolak. Ia dijadwalkan hadir di pengadilan pada akhir bulan ini.
Desic pernah menjadi tokoh yang populer karena disebut-sebut di serial TV Australia's Most Wanted. Saat itu seseorang mengaku melihatnya di Nowra, selatan Sydney, Australia.
Penduduk di Belle Higgins membuat penggalangan dana untuk membantu Desic. Kampanye tersebut telah mengumpulkan lebih dari 6.000 dolar Australia atau sekitar Rp 60 juta dalam empat jam.
Baca: Alex Saab Buronan Amerika Serikat Akan Diekstradisi
AFIFA RIZKIA AMANI | DEWI RINA| ABC | CNN