TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan tertinggi Cape Verde pada Selasa, 7 September 2021, memutuskan akan mengekstradisi buronan Alex Saab ke Amerika Serikat.
Saab adalah seorang pengusaha berdarah Kolombia yang sedang dicari otoritas Amerika Serikat dengan tuduhan pencucian uang atas nama Pemerintah Venezuela.
Saab, yang dekat dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro, ditahan di Cape Verde pada Juni 2020 ketika pesawatnya berhenti di sana untuk mengisi bahan bakar. Cape Verde adalah sebuah negara di pesisir barat Afrika.
Dia menghadapi ancaman ekstradisi ke Amerika Serikat, setelah dituduh melanggar sanksi Amerika Serikat.
Pengacara Saab menyebut tuduhan Amerika Serikat tersebut bermuatan politik. Tim pengacaranya mengatakan saat penangkapan, Saab sedang dalam perjalanan ke Iran untuk menegosiasikan pengiriman bahan bakar dan pasokan kemanusiaan untuk Venezuela.
Pada pengadilan tingkat regional di Afrika Barat Maret 2021, diputuskan penahanan terhadap Saab merupakan sesuatu yang ilegal. Sebab pemberitahuan dari Interpol soal penangkapannya diterbitkan berselang sehari setelah dia ditahan.
Akan tetapi, pengadilan konstitusional Cape Verde menolak yurisdiksi pengadilan Afrika Barat dalam kasus tersebut. Alasannya, pengadilan tingkat pertama sudah memutuskan bahwa Saab harus diekstradisi.
Putusan Mahkamah Konstitusi tidak dapat diganggu gugat.
Saab telah berulang kali diidentifikasi oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat sebagai operator yang membantu Presiden Maduro mengatur kesepakatan perdagangan, yang ingin diboikot oleh Washington.
Baca juga: 5 Buron Kasus Korupsi, Ada yang Kabur Selama 28 Tahun
Afifa Rizkia Amani | reuters