Taliban Tak Izinkan Perempuan Afghanistan Masuk Gedung Kementerian

Reporter

Tempo.co

Jumat, 17 September 2021 13:30 WIB

Sejumlah perempuan Afganistan mendengarkan penjelasan instruktrunya mengenai bagian mesin-mesin mobil saat mengikuti kelas mengemudi di Kabul, 16 Agustus 2014. REUTERS/Mohammad Ismail

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok radikal Taliban melarang karyawan perempuan masuk gedung Kementerian Pemberdayaan Perempuan di Ibu Kota Kabul. Hanya pegawai laki-laki yang boleh masuk ke gedung itu.

“Empat pegawai perempuan ditolak masuk gedung itu,” kata seorang pegawai di Kementerian Pemberdayaan Perempuan, seperti dikutip dari kantor berita Sputnik.

Keluarga pengungsi dari provinsi utara, yang melarikan diri dari rumah mereka karena pertempuran antara Taliban dan pasukan keamanan Afganistan, berlindung di sebuah taman umum di Kabul, Afganistan, 10 Agustus 2021.REUTERS/Stringer]

Perempuan yang ditolak masuk ke gedung Kementerian Pemberdayaan Para perempuan itu, berencana melakukan protes atas aturan tersebut di dekat gedung Kementerian.

Taliban berkuasa lagi di Afghanistan setelah 20 tahun. Sejumlah ahli meyakini perempuan Afghanistan kemungkinan akan menghadapi masa depan yang serba tidak pasti di bawah rezim Taliban.

Advertising
Advertising

Di masa kekuasaannya pada 1996 – 2001, Taliban di Afghanistan memberlakukan aturan ketat. Mulai dari hukum rajam, amputasi anggota tubuh dan hukuman di muka umum. Taliban meyakini kalau perempuan itu sebaiknya di rumah saja.

Kekuasaan Taliban ketika itu runtuh saat terjadi invasi yang dipimpin oleh Amerika Serikat menyusul serangan 11 September 2001. Sekarang, Amerika Serikat sudah menarik sepenuhnya anggota militer mereka dari Afghanistan, mengakhiri salah satu perang terlama.

Taliban kembali berkuasa di Afganistan pada 14 Agustus 2021 setelah pasukan militer asing angkat kaki dari negara itu. Amerika Serikat secara resmi mulai menarik tentaranya pada Mei 2021.

Baca juga: Simpanan Negara Menipis, Afghanistan Kesulitan Gaji Pegawai Negeri Sipil

Sumber: ndtv.com

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

4 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

6 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

7 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

8 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

9 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

9 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

10 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya