Evakuasi Afghanistan Kacau, Menteri Luar Negeri Belanda Mundur

Reporter

Tempo.co

Jumat, 17 September 2021 08:30 WIB

Sigrid Kaag, Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Belanda, berbicara di Den Haag, Belanda, 2 April 2021. [REUTERS/Piroschka van de Wouw/File Photo]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Belanda Sigrid Kaag pada Kamis mengundurkan diri setelah mayoritas parlemen mengatakan dia salah menangani evakuasi pengungsi dari Afghanistan bulan lalu.

Anggota parlemen dari seluruh spektrum politik mengatakan Kaag memikul tanggung jawab atas respons lambat pemerintah terhadap gelombang Taliban, dan karena gagal mempersiapkan perjalanan yang aman bagi ribuan warga Afghanistan yang bisa memenuhi syarat untuk mendapatkan suaka di Belanda, Reuters melaporkan, 17 September 2021.

Dia mengumumkan pengunduran dirinya setelah Tweede Kamer (parlemen Belanda) mendukung mosi kecaman terhadapnya karena proses evakuasi yang kacau di Afghanistan.

Namun Kaag akan melanjutkan perannya sebagai pemimpin Partai D66, katanya tak lama setelah dia mengumumkan pengunduran dirinya di ruang pleno.

Mosi tersebut diajukan oleh PvdA selama debat Afghanistan pada Rabu, dan didukung tidak hanya oleh seluruh oposisi tetapi juga oleh mitra koalisi ChristenUnie, yang muncul pada Kamis sore, NL Times melaporkan.

Advertising
Advertising

Mosi kecaman diarahkan terhadap seluruh Kabinet, tetapi Kaag secara eksplisit disebut memiliki tanggung jawab utama. Selain itu, mosi kedua dari kecaman disahkan terhadap Menteri Pertahanan Ank Bijleveld, yang tidak akan mengundurkan diri.

Kerumunan orang menunggu giliran evakuasi di luar bandara Kabul, Afghanistan, 25 Agustus 2021. Dalam 12 hari terakhir, negara-negara Barat telah mengevakuasi hampir 100.000 orang dari bandara ini. Twitter/DAVID_MARTINON melalui REUTERS/File Foto

Kaag mengatakan telah terjadi perdebatan "intens dan intensif" tentang evakuasi dari Afghanistan. Dia mengatakan dia mendukung upaya evakuasi, tetapi percaya bahwa dia tidak dapat melanjutkan posisinya. Dia menekankan bahwa kementerian akan terus bekerja untuk mengevakuasi orang dari Afghanistan.

Mantan diplomat Kaag menjabat sebagai koordinator khusus PBB untuk Lebanon pada 2015-2017, dan sebelum itu memimpin tim PBB yang mengawasi penghancuran senjata kimia Suriah.

Partai D66 (Democrats 66) yang berhaluan kiri adalah salah satu pemenang utama dalam pemilihan umum Maret lalu, tetapi upaya untuk membentuk pemerintahan baru sejauh ini terhenti.

Pesawat militer Belanda mengevakuasi sekitar 2.100 orang dari Afghanistan ke negara tetangga dalam dua minggu terakhir bulan Agustus, dan hampir 1.700 di antaranya menjadikan Belanda sebagai tujuan akhir mereka.

Namun ratusan warga Belanda, banyak yang berasal dari Afganistan, dan sejumlah warga Afganistan yang bekerja untuk misi militer, media berita atau organisasi non-pemerintah, tertinggal karena mereka tidak dapat mencapai bandara.

Baca juga: Ratusan Diplomat Afghanistan Terlantar di Luar Negeri Setelah Taliban Berkuasa

REUTERS | NL TIMES

Berita terkait

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

13 jam lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

17 jam lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

1 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

9 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

10 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

12 hari lalu

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

12 hari lalu

Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

Badan Geologi merekomendasikan warga Pulau Tagulandang yang bermukim di radius bahaya Gunung Ruang dievakuasi.

Baca Selengkapnya

Sempat Anjlok, Evakuasi Commuter Line Kampung Bandan-Cikarang Selesai

19 hari lalu

Sempat Anjlok, Evakuasi Commuter Line Kampung Bandan-Cikarang Selesai

Proses evakuasi rangkaian Commuter Line No.5508 relasi Kampung Bandan-Cikarang via Pasar Senen telah selesai pada pukul 10.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Lebaran 2024: Sudin Damkar Jaktim Evakuasi Cincin hingga Anting Nyangkut

22 hari lalu

Hari Pertama Lebaran 2024: Sudin Damkar Jaktim Evakuasi Cincin hingga Anting Nyangkut

Personel Damkar dikerahkan untuk mengevakuasi setelah korban tak bisa melepas cincin yang dipakainya saat salat Id.

Baca Selengkapnya

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

24 hari lalu

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Para pegawai pemerintah menyerukan Jerman dan Belanda untuk menghentikan pengiriman senjata karena masalah hak asasi manusia di Gaza

Baca Selengkapnya