Aung San Suu Kyi Hadir di Persidangan Setelah Sebelumnya Absen karena Sakit

Reporter

Tempo.co

Selasa, 14 September 2021 19:00 WIB

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi berbicara di KTT Bisnis dan Investasi ASEAN di Singapura, 12 November 2018. Di Myanmar, Suu Kyi tetap dipuja tetapi dia gagal menyatukan berbagai kelompok etnis atau mengakhiri perang saudara yang telah berlangsung selama satu dekade. Dia juga mengawasi pengetatan pembatasan pers dan masyarakat sipil dan telah berselisih dengan banyak mantan sekutunya. [REUTERS / Athit Perawongmetha]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Myanmar yang dikudeta militer, Aung San Suu Kyi, kembali hadir di pengadilan pada hari Selasa sehari setelah dia tidak muncul karena sakit, kata pengacaranya.

Kesehatan Aung San Suu Kyi, 76 tahun, diawasi dengan ketat di Myanmar, di mana dia menghabiskan bertahun-tahun dalam tahanan karena menantang pemerintah militernya. Dia diadili atas beberapa tuduhan sejak dikudeta militer pada 1 Februari.

Aung San Suu Kyi tidak dapat hadir di ruang sidang pada Senin karena pusing dan kantuk, yang menurut tim hukumnya disebabkan oleh mabuk perjalanan saat dibawa ke pengadilan dari lokasi yang dirahasiakan di mana dia ditahan, dikutip dari Reuters, 14 September 2021.

"Daw Aung San Suu Kyi tampak cukup sehat, tapi dia bilang dia masih agak pusing," kata kepala pengacara Khin Maung Zaw melalui pesan teks kepada Reuters.

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu didakwa dengan serangkaian pelanggaran, termasuk melanggar protokol virus corona, memiliki radio walki-talkie secara ilegal, menerima suap uang dan emas, menghasut untuk menimbulkan kekacauan publik, dan melanggar Undang-Undang Rahasia Negara.

Advertising
Advertising

Pengacaranya telah menolak tuduhan itu.

Kasus-kasus tersebut sedang ditangani oleh pengadilan di Yangon, Mandalay dan Naypyitaw, yang dikhawatirkan beberapa sekutunya dapat mengikatnya dalam proses hukum selama bertahun-tahun.

Pengadilan dijadwalkan untuk melanjutkan dengan dua kasus pada Selasa, namun kasus kedua ditunda setelah saksi penuntut tidak hadir.

Tim pengacara mengatakan mereka bertemu dengan ketiga terdakwa: Daw Aung San Suu Kyi, Presiden U Win Myint dan Dr. Myo Aung, selama 30 menit sebelum persidangan dimulai pada Selasa pukul 9 pagi, surat kabar Myanmar Irrawaddy melaporkan.

Tim hukumnya mengatakan Suu Kyi diizinkan menemui dokter, dan semua orang di rumah tempat dia ditahan dites Covid-19 lagi.

"Dia meminta masyarakat untuk menjaga kesehatan mereka dan mengatakan dia khawatir tentang kesehatan masyarakat di tengah wabah Covid yang sedang berlangsung," kata pengacara.

Pengacara mengatakan argumen dalam kasus penghasutan terhadap ketiganya diperdengarkan dalam sesi sidang kali ini berdasarkan Pasal 505(b) KUHP, dan pengadilan akan memberikan keputusannya pada sidang berikutnya.

Myanmar telah menderita kelumpuhan politik dan ekonomi sejak pemerintah terpilih Suu Kyi digulingkan, memicu reaksi nasional, dengan protes dan kekerasan di pedesaan dan di kota-kota terbesarnya.

Daw Aung San Suu Kyi, Presiden U Win Myint dan para pemimpin senior lainnya dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi ditahan pada dini hari pada 1 Februari, ketika militer Myanmar melancarkan kudeta, menggulingkan pemerintah NLD yang dipilih secara demokratis.

Baca juga: Sakit, Sidang Kasus-Kasus Aung San Suu Kyi di Myanmar Ditunda

REUTERS | IRRAWADDY

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

30 menit lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

6 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

10 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

12 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

12 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

15 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

15 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

16 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

18 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya