227 Orang Meninggal Saat Melindungi Lingkungan Hidup Sepanjang 2020

Senin, 13 September 2021 18:30 WIB

Petugas pemadam kebakaran, Brazilian Institute for the Environment and Renewable Natural Resources (IBAMA) melihat lahan yang hangus terbakar dalam kebakaran hutam Amazon di Apui, Negara Bagian Amazonas, Brasil, 11 Agustus 2020. REUTERS/Ueslei Marcelino

TEMPO.CO, Jakarta - Di luar 4 juta lebih orang yang meninggal karena COVID-19, ada 227 orang yang meninggal karena berusaha melindungi lingkungan hidup. Hal itu terungkap dalam laporan terbaru yang dikeluarkan lembaga pengawas lingkungan dan hak asasi manusia, Global Witness, Senin, 13 September 2021.

Dikutip dari CNN, Global Witness mengumpulkan data berbagai kasus penyerangan atau pembunuhan terhadap aktivis atau pejuangan lingkungan hidup. Dari data-data yang dikumpulkan, rata-rata empat orang meninggal per pekan saat melindungi lingkungan.

Kebanyakan kasus terjadi di Amerika Latin. Kolombia adalah adalah negara dengan jumlah korban terbanyak, 65 orang. Mayoritas dari korban adalah aktivis yang mencoba melindungi lahan pribumi beserta perkebunan coca mereka. Sementara itu, Meksiko berada di urutan berikutnya dengan 30 korban yang tewas saat melawan deforestasi.

Filipina adalah satu-satunya negara di luar Amerika yang mencatatkan puluhan kasus kematian. Tahun lalu, ada 29 aktivis dan pejuang lingkungan hidup yang mati di Filipina. Kebanyakan dari mereka tewas saat mencoba menahan proyek pertambangan, penebangan liar, serta waduk.

"Apabila angka di ketiga negara digabungkan, mereka mewakili separuh dari total kasus sepanjang 2020m," ujar Global Witness, dikutip dari CNN.

Angka 227 itu juga merupakan rekor terbaru. Di tahun 2019, ada 212 orang yang meninggal saat melindungi atau memperjuangkan lingkungan hidup.

Keluarga korban berkata, pandemi yang melanda dunia sepanjang 2020 menjadi penyebab utama kenapa angka tahun ini lebih tinggi. Serangan-serangan dilakukan kepada aktivis yang berlindung dari pandemi di rumah. Dengan kata lain, mereka terlindungi dari COVID-19, tetapi tidak oleh orang-orang suruhan pemerintah atau pengusaha yang hendak mengeksploitasi alam.

"2020 seharusnya menjadi tahun di mana dunia ini bertahan, namun mereka yang berjuang untuk planet bumi malah menjadi tidak aman," ujar salah satu peneliti Global Witness, Chris Madden.

"Sangaty jelas bahwa eksploitasi tak bertanggung jawab dan keserahakan yang mendorong krisis iklim juga berdampak pada keselamatan warga," ujar Madden menambahkan.

Global Witness menambahkan, 70 persen dari kasus serangan ditujukan kepada mereka yang mencoba melindungi hutan. Adapun kebanyakan korban meninggal adalah aktivis lingkungan hidup yang melawan penebangan dan pembalakan liar.

Baca juga: Begini Perubahan Iklim Membuat Hurikan Ida Menjadi Monster di Amerika

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

1 jam lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 jam lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 jam lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

14 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

1 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

3 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya