Prancis Rencanakan Alat Kontrasepsi Gratis untuk Wanita hingga Usia 25 Tahun

Reporter

Tempo.co

Jumat, 10 September 2021 20:40 WIB

Ilustrasi wanita memegang pil KB. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Prancis membuat regulasi baru dengan memberikan alat kontrasepsi gratis untuk wanita muda, maksimal umur 25 tahun. Program ini rencananya akan dimulai tahun depan, untuk membantu wanita hingga usia 25 tahun mendapat perlindungan diri dari kehamilan.

Mengutip The New York Times, Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Véran menyebut, wanita muda Prancis hingga usia 25 tahun enggan menggunakan kontrasepsi karena beban biaya hidup yang cukup mahal.

“Tidak tertahankan bahwa perempuan muda tidak dapat melindungi diri mereka sendiri, tidak dapat memiliki kontrasepsi jika mereka memilih untuk tidak melakukannya, karena terlalu mahal bagi mereka,” kata Olivier Véran di The New Yorks Times pada Jumat, 10 September 2021.

Rencananya, pemerintah Prancis akan menggelontorkan dana sekitar 21 juta euro, atau hampir $25 juta untuk mengakomodasikan semua jenis kontrasepsi, termasuk IUD dan konsultasi tentang penggunaan alat kontrasepsi. Véran menyebut, usia 25 tahun dipilih sebagai ambang batas karena di usia tersebut banyak wanita masih mengalami kesulitan ekonomi dan sosial.

Direktur Konfederasi Keluarga Berencana Nasional Prancis, Marianne Niosi menyambut baik kabar akan digratiskannya kontrasepsi untuk wanita muda Prancis. Ia menyebut, sebaiknya gerakan tersebut diimbangi dengan kampanye pendidikan inklusif seputar seks dan kontrasepsi. "Kami menginginkan kontrasepsi gratis untuk semua orang,” kata Marianne Niosi.

Niosi mengatakan, program kontrasepsi gratis sangat bermanfaat, karena wanita muda kerap menghadapi situasi yang rumit, baik karena berstatus pelajar jadi tidak memiliki uang, atau karena kontrol orang tua yang tak mengizinkan asuransi digunakan untuk memasang kontrasepsi.

Penggunaan alat kontrasepsi oral di kalangan wanita muda Prancis jumlahnya menurun dalam beberapa tahun terakhir, setelah adanya liputan media pada 2012 tentang wanita muda yang menderita stroke karena salah penggunaan pil kontrasepsi.

Meski di sisi lain, risiko pembekuan darah dari pil kontrasepsi versi baru cenderung lebih rendah dibandingkan pil versi sebelumnya. Namun, pada beberapa tahun terakhir, wanita cenderung beralih ke metode pengendalian kelahiran dengan alat kontrasepsi lainnya.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: 8 Alat Kontrasepsi untuk Wanita, Plus Minus Pemakaiannya

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

5 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

3 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

9 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

14 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

18 hari lalu

Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

Hemofilia terjadi karena adanya gangguan dalam pembekuan darah. Penderita dapat mengalami pendarahan meski tidak terjadi trauma.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

19 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya