300 Anak Afghanistan Terlantar Tanpa Orang Tua Pasca Evakuasi di Kabul

Kamis, 9 September 2021 09:00 WIB

Seorang anak Afghanistan tidur di lantai pesawat kargo C-17 Globemaster III Angkatan Udara AS, diselimuti seragam seorang tentara selama penerbangan evakuasi dari Kabul, Afghanistan, 18 Agustus 2021. US Air Force/1st Lt. Mark Lawson/Handout via REUTERS.

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi anak-anak PBB, UNICEF, melaporkan bahwa kurang lebih 300 anak Afghanistan terpisah dari orang tuanya selama periode evakuasi di Kabul. Sebagian besar dari mereka sekarang menetap di negara-negara tujuan evakuasi seperti Jerman dan Qatar sembari menanti kabar soal keberadaan orang tua.

Di Jerman, anak-anak terlantar tersebut menetap di Pangkalan Militer Amerika, Ramstein. Di sana, mereka tinggal bersama di tenda yang telah diberikan penghangat untuk menghadapi musim dingin yang akan segera tiba. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Amerika dan UNICEF membantu mencari tahu di mana orang tua mereka.

"Beberapa kasus bisa kami pecahkan dengan cepat, misalnya orang tua mereka terangkut pesawat lain dan mendarat di negara yang berbeda. Beberapa anak juga masih bisa mengontak kerabat mereka. Jika mereka memiliki telepon, masalah ini bisa diselesaikan dalam lima menit," ujar keterangan pers Kementerian Luar Negeri Amerika, Rabu, 8 September 2021.

Untuk membuat anak-anak yang terlantar itu merasa nyaman, Pemerintah Amerika dan UNICEF juga membawakan mainan dan menghadirkan ruang bermain. Selain itu, spesialis anak juga dihadirkan untuk memberikan pendampingan jika ada anak-anak yang menghadapi masalah.

Menurut laporan Rueters, Amerika bahkan sampai membangun kastil bermain di Ramstein. Tujuannya, agar anak-anak yang menanti kabar soal orang tua mereka tidak stress.

"Terpisah dari orang tua adalah salah satu hal yang mampu membuat anak-anak stress berat."

"Kebanyakan anak-anak tersebut ketakutan, mereka baru saja melakukan perjalanan panjang melintasi dunia. Beberapa dari mereka bahkan belum pernah naik pesawat sebelumnya. Kami ingin membuat mereka merasa senyaman mungkin," ujar keterangan pers Kementerian Luar Negeri Amerika. Mereka menambahkan, tim di lapangan berusaha sebisa mungkin tak menyinggung situasi di Afghanistan.

Baca juga: Amerika Upayakan Evakuasi Warganya dari Afghanistan dengan Pesawat Carter

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

2 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

12 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

1 hari lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

1 hari lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

1 hari lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

2 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

2 hari lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

3 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

4 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya