Cina Janji Jaga Komunikasi dengan Pemerintahan Baru Taliban

Rabu, 8 September 2021 17:30 WIB

Salah satu pendiri Taliban, Abdul Ghani Baradar akan menjadi deputi atau wakil perdana menteri Islamic Emirates of Afghanistan. Sebelumnya ia ditunjuk sebagai kepala kantor politik Taliban dan mengawasi penandatanganan perjanjian penarikan pasukan dengan AS. Alexander Zemlianichenko via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina menyatakan siap menjaga komunikasi dengan pemerintahan Taliban di Afghanistan. Cina bahkan menyebut pembentukan pemerintahan baru tersebut sebagai langkah penting dan perlu untuk "rekonstruksi" Afghanistan.

"Kami menghormati kedaulatan, independensi, dan integritas Afghanistan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Wang Wenbin, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 8 September 2021.

Sejak Taliban mengambil alih Afganistan pada pertengahan Agustus lalu, Cina menyatakan dengan tegas dukungannya terhadap Taliban. Mereka mendorong Taliban untuk membentuk pemerintahan yang terbuka dan inklusif.

Wang berkata, penting bagi Taliban untuk membentuk pemerintahan di Afghanistan yang mewakili berbagai ras, etnis, dan faksi. Hal itu, menurut Wang, untuk memenuhi ekspektasi lokal, internasional, serta menjaga stabilitas di Afghanistan itu sendiri.

Ironisnya, apabila mengacu pada pengumuman pemerintahan baru di Afghanistan, Taliban menjauhi sifat "inklusif dan terbuka" tersebut. Taliban memilih untuk mengedepankan figur-figur senior di organisasinya untuk memimpin pemerintahan Afghanistan yang baru.

Tidak hanya menonjolkan orang-orang lama, Taliban juga tidak mengikutkan perempuan pada pemerintahannya. Hal itu mempertegas kekhawatiran banyak pihak bahwa Taliban tidak akan menghargai dan mengakui hak-hak perempuan Afghanistan di pemerintahannya.

Per berita ini ditulis, Taliban belum memberikan pernyataan apapun perihal hubungannya dengan Cina. Walau begitu, pekan lalu, jubir Taliban Zabihullah Mujahid mengklaim Cina sudah sepakat untuk memberikan bantuan pendanaan ke Taliban untuk pemulihan ekonomi di Afghanistan.

"Cina adalah salah satu rekan terpenting kami dan mereka menawarkan kesempatan yang luar biasa dengan bersedia berinvestasi untuk membangun kembali Afghanistan," ujar Mujahid. Perlu diketahui, sebagian besar aset Afghanistan di luar negeri dibekukan yang memaksa Taliban mencari bantuan ke berbagai negara, termasuk Cina.

Baca juga: Joe Biden Yakin China Akan Membuat Kesepakatan dengan Taliban

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

5 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

6 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

11 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

15 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

3 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

3 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

3 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya