TEMPO.CO, Jakarta - Taro Kono, menteri yang bertanggung jawab atas segala penanganan pandemi COVID-19 di Jepang, berpotensi menjadi PM yang baru. Dikutip dari kantor berita Reuters, ia berada di posisi teratas dalam survei popularitas kandidat PM Jepang yang digelar oleh TV Asahi.
Diberitakan sebelumnya, Yoshihide Suga mengundurkan diri sebagai PM Jepang pada Jumat pekan lalu. Popularitas yang kian turun akibat penanganan pandemi dan pelaksanaan Olimpiade Tokyo yang kurang maksimal memaksanya untuk mundur. Adapun pemilihan PM Jepang yang baru akan digelar pada 29 September nanti.
Per berita ini ditulis, baru satu orang yang secara resmi menyatakan maju sebagai calon PM Jepang. Ia adalah mantan Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida. Kono belum mengkonfirmasi apakah dirinya akan maju. Ketika ditanyai soal itu, ia memilih menghindar dan memberikan jawaban diplomatis.
"Jika saya ingin maju, saya akan melakukannya apabila hal tersebut tidak bertabrakan dengan tanggung jawab saya saat ini, termasuk vaksinasi yang belum mencapai separuh populasi Jepang," ujar Kono, Senin, 6 September 2021.
Meski Kono belum memutuskan akan maju atau tidak, dirinya sudah mendapat dukungan dari simpatisan partai penguasa, Partai Demokrat Liberal (LDP). Bahkan, salah satu kandidat PM Jepang, mantan Menteri Pertahanan Shigeru Ishiba, yang populer di kalangan akar rumput LDP, mempertimbangkan untuk mendukung Kono dibanding maju nyalon.
Jika Ishiba memutuskan untuk mendukung, maka kans Kono untuk menang kian besar. Pada tahun 2012, Ishiba sempat memepet Shinzo Abe dalam perebutan posisi PM Jepang dan ketua umum LDP. Ia kalah dalam perhitungan suara di parlemen.
Menurut survei berbeda di harian Yomiuri Shimbun, Ishiba akan bersaing ketat dengan Taro Kono apabila memilih untuk tidak mendukungnya. Kono memimpin survei popularitas dengan 23 persen sementara Ishiba 21 persen. Mengacu pada aturan yang berlaku di Jepang, jika hasil pemugutan suara untuk dua calon terlalu dekat selisihnya, maka akan ada voting lanjutan di parlemen.
