Pilot Asal Afganistan Terlunta di Perbatasan Uzbekistan
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Minggu, 5 September 2021 07:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pilot yang mendapat pelatihan di Amerika Serikat dan beberapa awak lainnya, tertahan di sebuah kamp di Uzbekistan. Mereka waswas kalau kembali lagi ke Afghanistan yang sekarang sudah dikuasai oleh kelompok radikal Taliban.
“Jadi kami masih waswas kalau-kalau tentara Uzbekistan yang tidak bersimpati, suatu hari nanti mengatakan pada kami ‘Anda tidak bisa tinggal di sini selamanya’,” kata seorang pilot asal Afghanistan yang berlindung di Uzbekistan dan tidak mau dipublikasi identitasnya.
Pilot tersebut menceritakan suasana di kamp penampungan, yang dia tempati saat ini sudah tidak nyaman. Sebab kamp tersebut hanya sepelemparan batu dari wilayah perbatasan Afghanistan dengan Uzbekistan.
Ada seorang pilot Afghanistan, nekat melarikan diri dari negara itu menggunakan pesawat ketika Afghanistan jatuh ke tangan Taliban pada 14 Agustus lalu. Taliban bergerak leluasa saat Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya menarik pasukan militernya dari Afghanistan.
“Jika mereka mengirim kami kembali (ke Afghanistan), saya yakin 100 persen mereka akan membunuh kami,” kata pilot tersebut, yang khawatir kalau menyebut identitas lengkapnya dan melakukan wawancara dengan Reuters lewat telepon.
Pilot tersebut menggambarkan dia dan teman-teman seprofesinya serta awak lainnya, merasa seperti tahanan. Mereka tidak bisa bergerak bebas, berada di kamp yang panas, kekurangan makanan dan obat-obatan. Beberapa dari mereka bahkan turun berat badan.
“Kami merasa seperti sedang dalam penjara. Kami tidak punya kebebasan di sini,” kata pilot tersebut.
Pada akhir Agustus 2021 lalu, sejumlah foto satelit yang ditunjukkan pada Reuters memperlihatkan dinding-dinding tinggi mengelilingi kamp tempat para pilot itu berlindung. Kamp-kamp itu dulunya digunakan untuk merawat pasien Covid-19 dan berlokasi di dekat Kota Termez, Uzbekistan.
Gambar yang beredar memperlihatkan kamar-kamar dengan tempat tidur tingkat. Banyak warga Afghanistan tiba di sana hanya dengan membawa pakaian seadanya.
Baca juga : Top 3 Dunia: Taliban Mencekam dan Kapal Ever Given Lewati Terusan Suez
Sumber: Reuters