TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler TOP 3 Dunia masih di dominasi oleh kondisi di Afghanistan setelah negara itu dikuasai kelompok radikal Taliban. Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut tentara Afghanistan sudah salah penilaian karena pergerakan Taliban lebih cepat dari yang diperkirakan.
Berikut TOP 3 Dunia pada Sabtu, 21 Agustus 2021 :
1. Cerita Pilot Kam Air Saat Detik-detik Lepas Landas dari Bandara Kabul
Pilot dari maskapai Kam Air, Jovica Rajhl, 54 tahun, menceritakan perjuangan selamat dari serangan Taliban pada Minggu, 15 Agustus 2021 atau jatuhnya Kabul ke kelompok radikal itu.
Kam Air adalah maskapai swasta terbesar di Afghanistan. Perusahaan penerbangan ini memiliki rencana darurat untuk memindahkan tiga pesawat Boeing 737 dan tiga Airbus 340 ke ibu kota Ukraina, Kyiv. Namun pergerakan Taliban lebih cepat dari yang diprediski.
Baca selengkapnya di sini.
Pesawat Airbus A400M ATLAS milik Angkatan Udara Prancis bersiap terbang ke Afganistan untuk mengevakuasi warga Prancis, di Pangkalan Udara Bricy, Orleans, Prancis, 16 Agustus 2021. Etat-major des Armees/Handout via REUTERS
2.Kapal Ever Given Kembali Melintasi Terusan Suez, Kali Ini Tanpa Tersangkut
Setelah sempat geger kasus kapal Ever Given nyangkut di Terusan Suez, pada Jumat, 20 Agustus 2021, kapal itu kembali melintasi. Untungnya kali ini, Ever Given tidak lagi tersangkut di sana seperti kejadian pada Maret 2021.
Kemunculan tersebut adalah yang pertama bagi kapal Ever Given sejak dikembalikan ke pemiliknya Juli lalu usai segala biaya ganti rugi dilunasi. Menurut laporan Reuters, kapal dengan panjang ratusan meter itu, dalam perjalanan dari Inggris ke Cina bersama 26 kapal kontainer lainnya.
Baca selengkapnya di sini
3.Dubes Rusia untuk Afghanistan Akui Bakal Sia-sia Melawan Taliban
Duta Besar Rusia untuk Afghanistan Dmitry Zhirnov menyebut perlawanan terhadap Taliban mungkin akan gagal.
Komentar itu disampaikan setelah Kabul jatuh ke tangan Taliban. Ucapan itu juga mencerminkan upaya Rusia memperdalam hubungan yang sudah terjalin baik dengan Taliban, sambil menunggu mengakui mereka sebagai penguasa sah Afghanistan. Uni Soviet pernah berupaya menduduki Afghanistan tetapi gagal dan menarik pasukannya pada 1989.
Baca selengkapnya di sini