Proses Evakuasi di Afghanistan Rampung, Ini Hal-hal Menarik Dari Sana
Reporter
Tempo.co
Editor
Istman Musaharun Pramadiba
Rabu, 1 September 2021 15:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Periode evakuasi di Afghanistan akhirnya usai pada Senin kemarin, 30 Agustus. Ratusan ribu warga lokal maupun internasional berhasil dievakuasi berkat kerjasama puluhan negara. Adapun Amerika menjadi negara yang terakhir "pulang" dari Afghanistan dengan catatan berhasil mengevakuasi 122 ribu warga sejak 14 Agustus 2021.
Ada banyak catatan-catatan menarik soal proses evakuasi di Afghanistan. Hal itu mulai dari pemicunya, proses melahirkan di tengah evakuasi, hingga bagaimana Taliban selaku penguasa baru Afghanistan memandang proses evakuasi. Berikut beberapa catatan menarik yang dikumpulkan Tempo dari berbagai sumber.
<!--more-->
1. 170.000 Lebih Pengungsi
Menurut data dari Skynews, total ada 171.143 orang yang berhasil dievakuasi dari Afghanistan. Mereka terdiri atas warga internasional maupun lokal. Belum diketahui apakah termasuk menghitung personil militer yang membantu proses evakuasi.
Dari angka tersebut, Amerika mengevakuasi paling banyak warga. Mereka mengevakuasi 122 ribu orang per Senin kemarin, 30 Agustus 2021. Setelah Amerika, ada Inggris yang mengevakuasi 15 ribu orang.
2. 23 Negara Evakuasi Warga dari Afghanistan
Amerika Serikat dan sekutunya menjadi ujung tombak evakuasi di Afghanistan. Mereka harus mengevakuasi sebanyak mungkin orang dari Afghanistan sebelum batas waktu pada 31 Agustus.
Beberapa negara yang melakukan evakuasi terhadap warganya adalah Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Jerman, Prancis, Italia, Swedia, Belgia, Irlandia, polandia, Hungaria, Denmark, Ukraina, Austria, Swiss, Belanda, Spanyol, Turki, Qatar, Uni Emirat Arab, India, Australia, dan Selandia Baru.
<!--more-->
3. Perempuan Afghanistan Melahirkan di Tengah Proses Evakuasi
Dikutip dari kantor berita Reuters, perempuan bernama Soman Noori (26) melahirkan bayi perempuan di tengah proses evakuasi menuju Inggris, pada Sabtu, 28 Agustus 2021. Noori mengalami kontraksi ketika pesawat yang ia tumpangi melintas di zona penerbangan Kuwait.
Saat proses melahirkan, Noori dibantu oleh pramugari Turkish Airlines yang bertugas. Adapun pesawat yang ditumpangi oleh Noori sempat mendarat sebentar di Kuwait untuk berjaga-jaga sebelum melanjutkan penerbangan ke tujuan akhir, Birmingham, Inggris.
“Noori dan bayinya, yang dinamai Havva, dalam kondisi sehat,” ujar pernyataan pers Turkish Airlines, 29 Agustus 2021.
4. 14 juta orang kelaparan
Tidak semua warga Afghanistan berhasil dievakuasi. Masih banyak di antaranya tidak terselamatkan dan harus bertahan hidup di bawah pemerintahan Taliban.
Kelaparan menjadi isu utama bagi mereka yang tertinggal di Afghanistan. Menurut Program Pangan Dunia, Afghanistan menghadapi kerawanan pangan dan jutaan anak-anak di sana kekurangan gizi.
Afghanistan telah menghadapi kekurangan pangan yang parah bahkan sebelum Taliban mengambil alih dua minggu lalu. Sekitar 40 persen tanaman telah hilang dan ternak mati karena kekeringan.
Berbicara pada Al-Jazeera, Direktur Eksekutif WFP David Beasley mengatakan bahwa cabang bantuan pangan PBB akan mulai kehabisan makanan pada bulan September tanpa dana tambahan.
<!--more-->
5. Taliban Merayakan “Kemerdekaan Penuh” Saat Pasukan Terakhir AS Meninggalkan Afghanistan
Tembakan perayaan bergema di Kabul ketika pejuang Taliban menguasai bandara sebelum fajar pada Selasa menyusul penarikan pasukan terakhir AS, untuk mengakhiri perang selama 20 tahun.
“Tentara AS terakhir telah meninggalkan bandara Kabul dan negara kami sudah memperoleh kemerdekaan penuh,” kata juru bicara Taliban Qari Yusuf, menurut Al Jazeera TV.
Angkatan Darat AS membagikan gambar yang diambil dengan optik penglihatan malam dari tentara AS terakhir yang menaiki penerbangan evakuasi dari Kabul, Mayor Jenderal Chris Donahue, komandan Divisi Lintas Udara ke-82.
Baca juga: Amerika Sudah Pergi, Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya di Afghanistan?
AFIFA RIZKIA | AL JAZEERA | REUTERS