Percakapan Presiden Afghanistan dengan Joe Biden Sebelum Digusur Taliban Bocor

Rabu, 1 September 2021 12:00 WIB

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan kepada personel Angkatan Udara AS dan keluarga mereka yang ditempatkan di RAF Mildenhall, menjelang KTT G7, dekat Mildenhall, Inggris, 9 Juni 2021. [REUTERS/Kevin Lamarque]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan Presiden Amerika Joe Biden sempat melakukan pembicaraan di saat-saat terakhir sebelum Taliban mengambil alih pemerintahan. Dalam percapakan yang bocor ke media, kedua sempat mendiskusikan bantuan militer, strategi politik, dan diplomasi tanpa menyadari bahwa Taliban sudah sangat dekat untuk mengambil alih pemerintahan.

Dikutip dari kantor berita Reuters, percakapan keduanya berlangsung pada 23 Juli, tiga pekan sebelum Taliban mengambil alih pemerintahan. Percakapan berlangsung selama kurang lebih 14 menit di mana Joe Biden berkata akan memberikan bantuan ke Ghani apabila dia benar-benar memiliki rencana untuk memukul mundur Taliban.

"Kami akan terus memberikan bantuan serangan udara, namun jika kami tahu apa plan anda," ujar Joe Biden saat itu. Beberapa hari sebelum telepon tersebut, Amerika meluncurkan serangan udara ke Taliban yang kemudian dianggap sebagai pelanggaran kesepakatan damai di Doha.

Presiden Afganistan Ashraf Ghani. Facebook/Ashraf Ghani/

Biden melanjutkan dengan memberikan saran ke Ghani untuk mencari penyokong bagi militernya. Selain itu, untuk militer itu sendiri, Joe Biden menyarankan Ghani untuk menempatkan seorang "kesatria" sebagai pemimpin pertempuran dengan Taliban. Kata "Kesatria" di situ merujuk ke Menteri Pertahanan Jenderal Bismillah Khan Mohammadi.

Laporan Reuters mengatakan, Joe Biden dalam percakapan dengan Ashraf Ghani pede Militer Afghanistan akan mampu menangkal serbuan Taliban. Menurutnya, Militer Afghanistan sudah dilatih Amerika selama bertahun-tahun, tak ada alasan untuk kalah.

"Kalian jelas-jelas memiliki pasukan militer terbaik. Kalian memiliki 300 ribu pasukan bersenjata, melawan 80 ribu orang. Mereka (militer Afghanistan) juga mampu bertempur dengan baik," ujar Joe Biden.

Realita berkata berbeda. Dalam hitungan beberapa hari, Taliban menggulingkan Militer Afghanistan di berbagai provinsi. Dalam waktu singkat, wilayah perbatasan berhasil mereka kendalikan yang kemudian mendukung rencana Taliban untuk melakukan serangan penetrasi ke Kabul.

Pasukan Taliban berjaga di Bandara Internasional Hamid Karzai yang telah ditinggalkan tentara Amerika Serikat, di Kabul, Afghanistan, 31 Agustus 2021. REUTERS/Stringer


Joe Biden menutup percakapannya ke Ghani dengan mengatakan bahwa Pemerintah Afghanistan harus bisa memainkan persepsi publik soal situasi yang ada. Menurutnya, saat itu, persepsi publik terhadap situasi di Afghanistan kurang baik.

"Ada kebutuhan untuk memberikan gambaran yang berbeda terlepas itu benar atau tidak. Jika seluruh figur politik Afghanistan bersatu, menggelar jumpa pers, dan mendukung strategi militer yang baru, itu akan mengubah persepsi publik," ujar Joe Biden.

Strategi militer itu tak pernah terwujud. Pada tanggal 14 Agustus, Taliban menginvasi Kabul dan mengambil alih pemerintahan. Pada tanggal 15 Agustus, Taliban secara resmi mendeklarasikan bahwa pertempuran telah berakhir dan era baru akan dimulai. Presiden Ashraf Ghani kabur ke Uni Emirat Arab sementara Joe Biden mati-matian dalam tekanan karena dianggap gagal menanganai situasi Afghanistan.

Baca juga: Pemerintahan Joe Biden Dalam Tekanan Akibat Masalah di Afghanistan

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

5 jam lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

17 jam lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

21 jam lalu

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.

Baca Selengkapnya

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

1 hari lalu

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut kopi asal Sumedang mendunia gegara ini. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

2 hari lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

3 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam penutupan perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

5 hari lalu

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

Afghanistan dilanda banjir parah yang menyapu desa-desa dan menyebabkan ribuan orang mengungsi.

Baca Selengkapnya