Top 3 Dunia: Pesta Seks di RS Darurat Covid Hingga Taliban Siagakan Pasukan Elit
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Rabu, 1 September 2021 06:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Selasa, 31 Agustus 2021 dimulai dari pasien corona yang menggelar pesta seks dan narkoba di rumah sakit darurat di Thailand. Petugas pun melakukan penggerebekan di rumah sakit tersebut.
Selanjutnya adalah Taliban yang menyiagakan pasukan elit setelah Amerika Serikat meninggalkan Afghanistan dan terakhir Menkes Jepang menyatakan vaksin Moderna terkontaminasi dari jarum suntik. Berikut selengkapnya:
1. Pasien Corona Gelar Pesta Seks dan Narkoba di Rumah Sakit Darurat
Sejumlah pasien corona di rumah sakit darurat di Thailand menggelar pesta seks hingga narkoba. Polisi dan pejabat militer pun melakukan penggerebekan pada akhir pekan lalu. Rumah sakit darurat tersebut didirikan di lapangan dengan kapasitas 1.000 tempat tidur.
Dalam rekaman yang beredar di media sosial, polisi Thailand dan pejabat Komando Operasi Keamanan Internal (ISOC) menggerebek rumah sakit di provinsi Samut Prakan, dengan mengenakan pakaian pelindung. Pemeriksaan dilakukan setelah penegak hukum mengetahui bahwa beberapa pasien telah melanggar aturan rumah sakit.
Aparat menerima laporan tentang merebaknya perjudian, perkelahian hingga cendera fisik, penyalahgunaan narkoba dan hubungan seksual dengan banyak pasangan. “Kami tahu itu karena kami memiliki kamera pengintai di setiap sudut,” kata kepala divisi operasi lokal pengendalian Covid-19, Kolonel Krispanu Chamnongwong seperti dilansir dari RT.
Pasien corona di rumah sakita darurat itu telah diinterogasi berdasarkan rekaman CCTV. Dalam rekaman menunjukkan pasien pria dan wanita pergi ke bangsal terpisah satu sama lain.
Laporan menunjukkan bahwa beberapa orang menggunakan obat-obatan, namun kualitas gambar rekaman tak cukup baik untuk mengidentifikasi tersangka dengan tepat.
Lebih dari 20 bungkus rokok dan perangkat rokok elektronik diselundupkan ke rumah sakit darurat. Padahal sebagian besar pasien menderita penyakit pernapasan akibat virus covid-19 menurut pejabat ISOC kepada media setempat.
Meskipun tidak ada tersangka yang ditangkap, para pejabat menyatakan sangat kecewa. Sebabnya banyak orang yang menderita virus corona putus asa mendapatkan perawatan di rumah sakit karena tempat tidur yang penuh. Pejabat meminta pasien untuk mematuhi aturan rumah sakit, dokter, perawat dan negara yang terkena pandemi.
<!--more-->
2. Amerika Pergi, Taliban Minta Pasukan Elitnya untuk Siaga
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, berkunjung ke Bandara Hamid Karzai, Kabul di hari berakhirnya periode evakuasi di Afghanistan. Dalam kunjungannya, Mujahid meminta kompatriotnya yang tergabung dalam pasukan elit Badri untuk tetap waspada dan tidak membuat kekacauan. Hal itu mengingat masih adanya ancaman-ancaman lain.
"Saya berharap kalian semua untuk tetap waspada dalam menjaga negara ini. Negara kita telah menghadapi perang berkepanjangan, penjajahan, dan warga tidak akan memberikan toleransi untuk itu," ujar Mujahid, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Selasa, 31 Agustus 2021.
Mujahid optimistis bahwa Afghanistan akan tetap dalam kondisi aman di bawah pemerintahan yang baru. Adapun ia berjanji pemerintahan Afghanistan yang definitif akan segera terbentuk karena pihaknya tidak menginginkan pemerintahan dijalankan pelaksana tugas (caretaker).
"Akan ada keamanan di Afghanistan dan warga tidak perlu khawatir," ujar Mujahid yang memandang berakhirnya evakuasi sebagai hari kemerdekaan untuk Afghanistan.
Sebelumnya, Taliban mengatakan bahwa Afghanistan akan memiliki pemerintahan yang bersifat inklusif. Dengan kata lain, Taliban akan melibatkan pejabat-pejabat dengan berbagai latar belakang ras, etnis, atau suku tertentu.
Sebagai catatan, situasi di Afghanistan belum sepenuhnya aman. Walau pasukan asing sudah pergi dari Afghanistan, masih ada ancaman ISIS-K. ISIS-K adalah kelompok teroris afiliasi ISIS yang bergerak di Afghanistan dan Paksitan.
ISIS-K menjadi dalang dari serangan bom bunuh diri di Bandara Hamid Karzai, Kabul, pada pekan lalu. Aksinya menewaskan 170 orang lebih, 20an di antaranya anggota Taliban. Adapun ISIS-K adalah musuh bebuyutan Taliban karena perbedaan visi soal Afghanistan ke depannya. Hal itu yang membuat Taliban ekstra waspada atas ancaman ISIS-K.
<!--more-->
3. Menkes Jepang Sebut Kontaminasi Vaksin Moderna Berasal dari Jarum Suntik
Menteri Kesehatan Jepang pada Selasa mengatakan sangat mungkin bahwa substansi asing yang ditemukan dalam vaksin Moderna di prefektur selatan Okinawa disebabkan ketika jarum ditusukkan ke dalam botol.
Pemberian vaksin Moderna dihentikan sementara di Okinawa pada Ahad setelah benda asing ditemukan dalam botol dan jarum suntik. Kementerian kesehatan mengatakan kemudian jarum mungkin salah dimasukkan ke dalam botol, mematahkan potongan sumbat karet.
"Apa pun alasannya (untuk bahan asing) kami telah mendengar bahwa tidak ada masalah keamanan atau lainnya," kata Menteri Kesehatan Norihisa Tamura, menambahkan tidak jarang benda asing memasuki botol dengan vaksin lain, dikutip dari Reuters, 31 Agustus 2021.
"Kami akan terus mengumpulkan informasi dan melaporkan kembali," katanya.
Jepang menghadapi gelombang infeksi Covid-19 terbesar sejauh ini selama pandemi, didorong oleh varian Delta yang sangat mudah menular.
Perlombaan untuk meningkatkan inokulasi telah terhambat oleh penundaan impor vaksin Covid-19 dan penemuan kontaminan dalam beberapa dosis vaksin Moderna yang mendorong penangguhan tiga batch minggu lalu.
Taro Kono, menteri yang bertanggung jawab atas kampanye vaksinasi nasional Jepang, mengatakan pada Selasa dia ingin mempercepat pengiriman vaksin Covid-19 ke kota-kota yang terpaksa menghentikan pemesanan karena kekurangan pasokan.
Pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan kapan dan bagaimana memberikan suntikan booster yang mungkin diperlukan untuk menjaga kekebalan terhadap virus corona, tetapi saat ini fokus untuk menyelesaikan dua suntikan vaksin Covid-19 pertama untuk publik, kata Taro Kono.
RT | REUTERS