Amerika Tidak Akan Membuka Kedutaan Besar di Afghanistan Setelah 31 Agustus

Reporter

Tempo.co

Senin, 30 Agustus 2021 08:00 WIB

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara selama kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 4 Februari 2021. [REUTERS / Tom Brenner]

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat tidak akan memiliki kehadiran diplomatik di Afghanistan setelah 31 Agustus, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada ABC pada Ahad.

Blinken mengatakan pemerintah akan tetap terlibat secara diplomatik di wilayah tersebut, tetapi pembukaan kembali kedutaan besar di Kabul akan tergantung pada perilaku Taliban, dikutip dari ABC, 29 Agustus 2021.

Blinken mengatakan bahwa pemerintah masih aktif bekerja untuk mengevakuasi sekitar 300 warga Amerika dari Afghanistan, yang telah mengindikasikan kepada AS bahwa mereka ingin meninggalkan negara itu.

Pemandangan bagian konsuler di Kedutaan Besar AS di Kabul, Afganistan, 30 Juli 2021. [REUTERS/Stringer]

Ketika ditanya tentang serangan pesawat drone AS yang menewaskan dua anggota ISIS pada hari Jumat, menyusul bom bunuh diri ISIS yang menewaskan sejumlah warga Afghanistan dan 13 anggota keamanan AS, Blinken mengatakan bahwa rincian lebih lanjut akan dirilis dalam beberapa hari mendatang tentang target.

Advertising
Advertising

"Target ISIS yang diincar melibatkan dua individu yang merupakan perencana dan fasilitator penting untuk ISIS," kata Blinken, menambahkan bahwa pemerintah akan merilis lebih banyak informasi tentang plot mereka.

Blinken juga menegaskan kembali komentar Presiden Biden pada hari Sabtu tentang ada "risiko yang sangat tinggi" dari serangan lain terhadap pasukan AS di Kabul.

"Ada kemungkinan besar serangan tambahan antara sekarang dan tanggal 31," kata Blinken. "Ini adalah waktu paling berbahaya dalam misi yang sudah sangat berbahaya."

Asap hitam membumbung setelah serangan drone AS terhadap terduga bom mobil bunuh diri di bandara Kabul, Afghanistan, 29 Agustus 2021.[REUTERS]

Pada Ahad militer AS kembali melancarkan serangan drone terhadap bom mobil bunuh diri yang hendak menyerang bandara Kabul, ketika AS hampir menyelesaikan penarikan pasukannya dan evakuasi sipil.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters, serangan hari Minggu dilakukan oleh pesawat drone yang dikemudikan dari luar Afghanistan, dan ledakan sekunder setelah serangan itu menunjukkan bahwa target telah membawa sejumlah besar bahan peledak.

Dalam wawancara CBS TV yang tayang pada Ahad, penasihat keamanan nasional Presiden AS Joe Biden, Jake Sullivan, mengatakan telah berkomunikasi dengan Taliban agar menjamin rute aman bagi warga Amerika dan lainnya yang hendak meninggalkan Afghanistan setelah penarikan pasukan selesai.

Baca juga: Pemerintahan Joe Biden Jamin Rute Evakuasi Aman untuk Warga AS di Afghanistan

ABC | REUTERS | CBS

Berita terkait

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

4 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

4 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

5 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

18 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

19 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

19 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

19 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

20 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

21 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

1 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya