Top 3 Dunia: Turki Tolak Bantu Taliban Hingga Pembicaraan AS dengan Militer Cina
Reporter
Tempo.co
Editor
Eka Yudha Saputra
Minggu, 29 Agustus 2021 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler internasional sepanjang 28 Agustus 2021 di antaranya Turki yang menolak bantu Taliban di bandara Kabul jika tidak diizinkan bawa tentara, serangan drone AS membunuh anggota ISIS-K sebagai balasan bom bunuh diri di bandara Kabul, dan untuk pertama kalinya pemerintahan Joe Biden mengadakan pembicaraan tingkat tinggi dengan militer Cina. Tiga isu internasional di atas dirangkum dalam Top 3 Dunia.
1. Turki Tak Mau Bantu Taliban di Bandara Kabul Jika Tak Diperbolehkan Bawa Tentara
Turki memastikan tak akan memberikan bantuan teknis ke Taliban soal operasional Bandara Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan apabila tak diperbolehkan membawa tentara.
Keputusan itu diambil setelah serangan bom bunuh diri ISIS-K yang menewaskan 175 orang.
Taliban sebelumnya mengajukan permohonan resmi ke Turki karena kurangnya pemahaman teknis soal operasional bandara. Harapan Taliban, Turki sudah bisa memberikan bantuan per hari Selasa ketika periode evakuasi oleh tentara asing rampung. Namun, Taliban menolak ada tentara Turki di bandara Kabul karena mereka bagian dari NATO.
Salah seorang pejabat senior Turki, yang juga enggan disebutkan namanya, mengatakan serangan ISIS-K menimbulkan keraguan di pihaknya. Mereka ragu Taliban akan mampu melindungi pekerja-pekerja teknis Turki dari ancaman ISIS-K. Oleh karenanya, kata ia, Pemerintah Turki meminta tentara mereka diperbolehkan bertahan di Afghanistan. Untuk berita selengkapnya baca di sini.
<!--more-->
2. Balas Teror Bom di Bandara Kabul, Serangan Drone AS Bunuh Perencana Teror ISIS-K
Amerika Serikat mengklaim seorang "perencana" ISIS-K tewas dalam serangan drone AS sebagai balasan bom bunuh diri di bandara Kabul.
Bom bunuh diri meledak pada Kamis, menewaskan 13 personel militer AS dan 170 orang lebih. ISIS-K, kelompok afiliasi ISIS di kawasan Khorasan yang mencakup Afghanistan, mengklaim bertanggungjawab atas serangan tersebut.
Komando Pusat AS mengatakan pada Jumat, serangan pesawat tak berawak semalam diluncurkan ke Provinsi Nangarhar, timur Kabul dan berbatasan dengan Pakistan.
Juru bicara Taliban, yang menyelesaikan pengambilalihan cepat negara itu bulan ini ketika pasukan AS mundur, menolak mengomentari serangan pesawat tak berawak itu. Kelompok ISIS di Afghanistan adalah musuh bersama Taliban dan Barat. Taliban mengatakan telah menangkap beberapa tersangka setelah ledakan itu.
Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim kepada Reuters, mengatakan serangan pesawat drone itu dilakukan untuk merespons rencana serangan militan ISIS.
Sebuah drone Reaper, yang lepas landas dari Timur Tengah, menyerang militan yang berada di dalam mobil bersama rekan ISIS. Keduanya diyakini tewas, kata pejabat itu. Untuk berita selengkapnya baca di sini.
<!--more-->
3. Pemerintahan Joe Biden Adakan Pembicaraan dengan Militer Cina untuk Pertama Kali
Seorang pejabat senior Pentagon mengadakan pembicaraan dengan militer China untuk pertama kalinya sejak Presiden Joe Biden menjabat pada Januari untuk fokus pada pengelolaan risiko antara kedua negara, seorang pejabat AS mengatakan pada Jumat.
Hubungan antara China dan Amerika Serikat semakin tegang, dengan dua ekonomi terbesar dunia berselisih dalam segala hal mulai dari Taiwan dan catatan hak asasi manusia China, hingga aktivitas militernya di Laut Cina Selatan.
Terlepas dari ketegangan dan retorika yang memanas, para pejabat militer AS telah lama berusaha untuk memiliki jalur komunikasi terbuka dengan rekan-rekan China mereka untuk dapat mengurangi potensi gejolak atau menangani kecelakaan apa pun.
Michael Chase, wakil asisten menteri pertahanan untuk China, berbicara pekan lalu dengan Mayor Jenderal China Huang Xueping, wakil direktur Kantor Tentara Pembebasan Rakyat Cina untuk Kerjasama Militer Internasional. Baca di sini untuk berita selengkapnya tentang pembicaraan antara Amerika Serikat dan China.
TEMPO