Simak, Ini Perbedaan ISIS-K dengan Taliban

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Sabtu, 28 Agustus 2021 15:08 WIB

Pasukan Taliban berpatroli dengan menggunakan senjata mesin RPK 74 di sebuah jalan di Herat, Afghanistan 14 Agustus 2021. RPK 74 merupakan senapan mesin yang menggunakan basis dari senapan Ak-47 REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Dua ledakan terjadi di dekat Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, ibu kota Afghanistan, pada Kamis, 26 Agustus 2021. Dilansir dari Amaq News Agency, Ledakan dari bom bunuh diri ini menewaskan sedikitnya 60 orang, termasuk 13 tentara Amerika Serikat.

Kelompok teroris ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Bandara Kabul akibat kekecewaannya pada Taliban. Kelompok ini menuduh Taliban sebagai pengkhianat karena bekerjasama dengan AS dan sekutunya.

ISIS-K atau Islamic State of Khorasan Province merupakan bagian dari afiliasi regional ISIS yang didirikan pada Januari 2015 ketika ISIS sebagai induk organisasi berada dalam puncak kekuasaan di Irak dan Suriah.

ISIS-K merupakan kelompok paling ekstrim dari semua kelompok militan jihad yang ada di Afghanistan. Selain bergerak di Afghanistan, kelompok ini juga bergerak di Pakistan.

Dilansir dari laman ihram.co.id, ISIS-K berbasis di provinsi timur Nangarhar, wilayah yang dekat dengan rute penyelundupan narkoba dan manusia dari Pakistan. Ketika masa jayanya, ISIS-K memiliki sekitar 3.000 pejuang.

Advertising
Advertising

Saat ini, kekuatan mereka berkurang drastis akibat bentrokan dengan pasukan keamanan AS dan Afghanistan serta Taliban. ISIS-K merekrut jihadis dari Afghanistan dan Pakistan, terutama yang membelot dari Taliban.

Ruang gerak ISIS-K di Afghanistan dan Pakistan membuatnya berbeda dengan kelompok Taliban yang kepentingannya terbatas di Afghanistan. Hal ini sangat wajar mengingat ISIS-K yang merupakan afiliasi dari ISIS yang kegiatannya melakukan serangan kepada Barat, terutama Amerika Serikat.

Perbedaan lainnya antara ISIS-K dan Taliban adalah soal pandangan. Meskipun kedua kelompok sejatinya bermazhab Sunni Islam, tetapi Taliban lahir dari kalangan Pashtun berpaham Deobandi dengan misi utama merebut kembali Afganistan, sedangkan ISIS-K adalah gerakan Jihadisme Salafi yang mengimpikan negara pan-Islam.

Meski berbeda, ISIS-K dan Taliban memiliki hubungan melalui pihak ketiga yaitu jaringan Haqqani. Jaringan Haqqani adalah kelompok pemberontak gerilya Afghanistan yang menggunakan perang asimetris untuk melawan pasukan NATO pimpinan AS dan Republik Islam Afghanistan.

Menurut Sajjan M dari Asia Pacific Foundation, ISIS-K memiliki perbedaan besar dengan Taliban. “ISIS-K menuduh Taliban meninggalkan jihad dan medan perang demi penyelesaian negosiasi perdamaian di hotel mewah di Doha, Qatar,” katanya seperti dikutip oleh Tempo dari laman foreignpolicy.com, 26 Agustus 2021.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca juga: Siapa ISIS-K yang Tewaskan 60 Orang di Kabul dan Mengapa Mereka Memusuhi Taliban?

Berita terkait

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

1 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

11 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

17 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

18 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

27 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

29 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Iran Disebut Telah Peringatkan Rusia sebelum Serangan Moskow

31 hari lalu

Iran Disebut Telah Peringatkan Rusia sebelum Serangan Moskow

Tiga sumber menyebutkan bahwa Iran telah memperingatkan Rusia mengenai kemungkinan adanya "operasi teroris" besar-besaran bulan lalu.

Baca Selengkapnya