China Akan Memasukkan Pemikiran Xi Jinping ke dalam Kurikulum Nasional

Reporter

Tempo.co

Rabu, 25 Agustus 2021 14:00 WIB

Presiden Cina Xi Jinping berbicara pada upacara penghargaan medali yang menandai peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis Cina, di Aula Besar Rakyat di Beijing, Cina, dalam gambar diam yang diambil dari video yang dirilis 29 Juni 2021. [CCTV via Reuters TV]

TEMPO.CO, Jakarta - China akan memasukkan pemikiran Presiden Xi Jinping ke dalam kurikulum nasional untuk membantu membangun kepercayaan Marxis di kalangan pemuda China, kata kementerian pendidikan dalam pedoman baru yang diterbitkan pada Selasa.

Pemikiran Presiden China Xi Jinping tentang sosialisme dengan karakteristik China di Era Baru akan diajarkan dari tingkat sekolah dasar hingga universitas," kata Kementerian Pendidikan Cina, dikutip dari Reuters, 25 Agustus 2021.

"Langkah ini bertujuan untuk memperkuat kebulatan tekad untuk mendengarkan dan mengikuti partai dan bahan ajar baru harus menumbuhkan perasaan patriotik," kata pedoman itu.

Sejak berkuasa pada 2012, Presiden Xi Jinping telah berusaha untuk memperkuat peran Partai Komunis Cina yang berkuasa di semua bidang masyarakat, termasuk bisnis, sekolah, dan lembaga budayanya.

Dokumen panduan tersebut mengharuskan Pemikiran Xi Jinping tentang dengan Karakteristik China untuk Era Baru diintegrasikan ke dalam kurikulum yang mencakup pendidikan dasar, kejuruan dan pendidikan tinggi, dan diintegrasikan dengan berbagai mata pelajaran, kata Han Zhen, anggota Komite Buku Teks Nasional, media Partai Komunis Cina The Global Times melaporkan.

Advertising
Advertising

"Sekolah dasar akan fokus pada penanaman cinta untuk negara, Partai Komunis Cina, dan sosialisme. Di sekolah menengah, fokusnya adalah pada kombinasi pengalaman persepsi dan studi pengetahuan, untuk membantu siswa membentuk penilaian dan opini politik dasar. Di perguruan tinggi, akan lebih ditekankan pada pembentukan pemikiran teoritis," bunyi pedoman kurikulum, dilaporkan The Global Times.

Xi Jinping membacakan pidatonya soal bertindak tegas ke negara-negara pembully Cina dalam ulang tahun 1 Abad Partai Komunis (Sumber: Reuters/ Carlos Garcia Rawlins)

Tian Huisheng, seorang pejabat kementerian pendidikan, mengatakan bahwa pedoman tersebut membutuhkan pendidikan berkelanjutan dari konten tematik utama ini di antara semua siswa.

Kementerian sedang berupaya memasukkan konten tematik utama lainnya, seperti kepemimpinan partai, pendidikan pertahanan nasional, pendidikan tentang keselamatan dan kesehatan jiwa, kata Tian.

Pemikiran Xi Jinping tentang Sosialisme Dengan Karakteristik China untuk Era Baru telah secara resmi diabadikan dalam konstitusi negara itu pada tahun 2018. Kekuatan pribadi Xi Jinping juga telah diperkuat dengan penghapusan batasan masa jabatan presiden.

Dalam pidato untuk memperingati seratus tahun Partai Komunis Cina yang dirayakan pada Juli, Xi Jinping bersumpah untuk meningkatkan kepemimpinan partai, menegakkan kepemimpinan inti-nya sendiri dan memperkuat persatuan rakyat China.

Baca juga: China Bakal Atur Harta Orang Kaya Karena Kesenjangan Naik, Seperti Apa?

AFIFA RIZKIA AMANI | REUTERS | GLOBAL TIMES

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

4 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

20 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya