Gelar Pertemuan, Negara G7 Akan Akui Pemerintahan Taliban di Afghanistan?

Selasa, 24 Agustus 2021 07:00 WIB

Pejuang Taliban berdiri di luar Kementerian Dalam Negeri dengan menenteng senapan M16 di Kabul, Afghanistan, 16 Agustus 2021. M16 adalah kesimpulan dari senjata senapan serbu yang lebih modern dan lebih maju. Kinerjanya lebih unggul dibanding AK-47. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin negara-negara G7 diagendakan bertemu Selasa ini untuk membahas isu Taliban di Afghanistan. Menurut diplomat Uni Erop, salah satu hal yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut adalah sikap negara G7 terhadap pemerintahan Taliban, apakah akan mengakuinya atau tidak.

"Para pemimpin G7 akan mencoba berkoordinasi perihal apakah mereka akan mengakui Taliban atau kapan mereka akan mengakui Taliban di Afghanistan," ujar diplomat Uni Eropa, yang enggan disebutkan namanya, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 24 Agustus 2021.

Seperti diberitakan sebelumnya, Taliban mengambil alih pemerintahan Afghanistan pada 14 Agustus lalu. Hal tersebut dicapai Taliban usai mereka berhasil menguasai wilayah-wilayah perbatasan plus ibu kota berbagai provinsi. Kemenangan mereka ditandai dengan kaburnya Presiden Ashraf Ghani dari Afghanistan.

Berbagai negara heboh sejak Taliban berkuasa. Kehebohan itu, selain disebabkan perkara evakuasi warga di Afghanistan, juga soal perlu diakuinya Taliban atau tidak. Mereka khawatir Taliban akan melanggar Hak Asasi Manusia warga Afghanistan dengan kuasa barunya. Apalagi, Taliban sudah menegaskan tak akan ada demokrasi di Afghanistan.

Dari kiri ke kanan: Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Perdana Menteri Italia Mario Draghi, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Kanselir Jerman Angela Merkel berpose untuk foto bersama di KTT G7, di Carbis Bay, Inggris, 11 Juni 2021. [Patrick Semansky/Pool via REUTERS]


Amerika, pekan lalu, menyatakan akan mengakui pemerintahan Taliban jika mereka berjanji menghargai dan melindungi HAM, terutama untuk kelompok perempuan. Sebab, ketika Taliban berkuasa di tahun 1996-2001, kelompok yang paling menjadi korban pelanggaran HAM adalah kelompok perempuan. Taliban berjanji akan berubah, namun berbagai negara skeptis.

Pertemuan G7 pada Selasa ini dianggap berbagai pihak akan menjadi momen yang pas bagi Amerika, Inggris, Italia, Prancis, Jerman, Kanada, dan Jepang untuk bersama-sama memikirkan sikap terbaik. Sikap itu bisa mengakui Taliban atau malah memberikan sanksi untuk mendesak perlindungan HAM.

"Pengakuan adalah salah satu daya tawar yang kita masih miliki," ujar mantan diplomat Amerika yang sempat menjadi Kepala Misi Diplomatik Amerika di Kabul dari 2017-2018, Annie Pforzheimer.

Di luar masalah pengakuan, hal-hal lain soal Taliban yang akan dibahas berkaitan dengan perpanjangan tenggat evakuasi warga ke bulan September, ancaman serangan oleh ISIS-K, serta bantuan kemanusiaan. Kemarin, WHO melaporkan bahwa bantuan seberat 500 ton tertahan karena kacaunya situasi di bandara Hamid Karzai, Kabul.

Pihak Taliban mengklaim negara-negara asing belum mengajukan perpanjangan durasi evakuasi di Afghanistan ke mereka. Dan, kalaupun mereka mengajukan, Taliban menyatakan tidak akan memberikan izin.

Baca juga: Boris Johnson Minta Joe Biden Perpanjang Durasi Evakuasi Warga Afghanistan

ISTMAN MP | REUTERS


Berita terkait

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

8 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

3 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

5 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

7 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

10 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya