TEMPO.CO, Jakarta - PM Inggris Boris Johnson meminta Presiden Amerika Joe Biden untuk memperpanjang tenggat operasi evakuasi warga dari Afghanistan. Hal itu mengingat masih banyaknya warga yang belum terangkut di bandara Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan. Jika tak ada penyesuaian, maka evakuasi warga dari Afghanistan diakhiri Agustus ini.
Untuk membicarakan hal tersebut, Boris Johnson mengatakan dirinya akan menggelar virtual meeting dengan anggota G7. Amerika adalah salah satu anggotanya. Pertemuan bakal digelar Selasa ini dengan fokus utama krisis di Afghanistan.
Menteri Angkatan Bersenjata Inggris, James Heappey, menambahkan bahwa perpanjangan tenggat evakuasi bukan perkara gampang. Sebab, persetujuan dari Taliban juga diperlukan. Ia menyakini G7 akan membahas faktor itu dalam pertemuan virtual Selasa ini.
"Meskipun mereka adalah tujuh negara terkuat di planet ini, mereka tidak bisa mengambil keputusan sendirian. Taliban juga memiliki hak voting dan itu yang perlu dibereskan sebelum 31 Agustus," ujar Heappey, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 23 Agustus 2021.
Heappey berkata, negara anggota G7 harus bersiap akan kemungkinan Taliban menolak perpanjangan.
Para tentara Inggris, Turki, dan AS membantu seorang bocah saat evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 20 Agustus 2021. Para tentara asing bahu-membahu mengevakuasi warga Afghanistan, khususnya anak-anak. Sgt. Victor Mancilla/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS
Pejabat senior Kementerian Luar Negeri, James Cleverly, mengatakan Taliban cukup kooperatif sejauh ini. Mereka ikut membantu proses evakuasi, termasuk mengawal jalan menuju bandara Hamid Karzai, Kabul, di mana proses evakuasi dipusatkan. Namun, ia tidak yakin Taliban akan terus kooperatif.
"Jika kita bisa memperpanjang waktu, jelas itu kabar bagus. Namun, kita tidak bisa bergantung sepenuhnya pada keyakinan bakal mendapat perpanjangan (dari Taliban)," ujar Cleverly.
Diberitakan sebelumnya, Militer Amerika terus menggenjot upaya evakuasi terhadap warga di Afghanistan, baik warga negara Amerika ataupun warga lokal. Dikutip dari kantor berita Reuters, Militer Amerika sudah mengevakuasi kurang lebih 37 ribu orang sejak 14 Agustus lalu.
Sebanyak 10 ribu dari angka tersebut dicetak baru-baru ini. Militer Amerika menyatakan mereka menerbangkan 10.400 orang dari Kabul, Afghanistan dalam rentang 24 jam pada Ahad pekan lalu.
Baca juga: Joe Biden: Evakuasi Warga Afghanistan Dari Kabul Akan Sulit dan Menyakitkan
ISTMAN MP | REUTERS